Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Mengejar Senja

23 Maret 2020   01:09 Diperbarui: 23 Maret 2020   01:08 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jam 3 sudah lewat bergegas... kukayuh

sepedaku yang sangat cepat...mengayun

setelah tadi.. kuperbaiki..

lekas,, tak begitu lama peluhku.. menetes..

naik terasa berat... ku ringankan gearnya

jalan yang lurus ku beratkan gearnya...

sambal kuhirup Udara... sore itu..

sawah yang menghapar kemasan dan sebagian... terbajak.. dan padi muda yang tertata rapi...

bau batang padi selesai panen menambah semangat ku mengayuh sepeda ini

dipinggir sungai yang indah kecoklatmudaan seperti kopi susu,,, yang lzat saat diminum.. menambah kesegaran... dan indahnya selepas hujan tadi malam

dan beberapa anak bermain riang gembira...Bersama kambing yang dimandikan tuannya setelah lama tak mandi...

kutatap mentari mulai.. dekat dengan batas cakramala saatnya.. ku mencari tempat tertinggi.. di Taman Candi 

indahnya senjaMu harini ingin ku sobek kukirimkan padanya..

yang ku cinta ,,,saat ku melihat sepasang kekasih bergandengan ditaman dan hutan kecil jati.. berada ditengah-tengahnya

Bersama dari kejauhan...seniman jalanan yang melantunkan lagu cinta yang menghibur...

senja mulai mehilang saatnya ku kembali... kerumah.. melewati hiruk pikuknya..

bus..mobil,, sepeda motor... dan bisingya suara,nya...

moga selalu shat saat ku lepas pakaianku yang penuh dengan keringat...

moga sehat selalu Engkaulah keindahannnya

Bersama taman sukowati..yang tertata indah.. dan pesawat yang tepajang

taman dungus..Bersama petani dan kerbau yang membajak sawahnya..

selamat petang merpati indahku...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun