menembus dinginnya pagi
sebelum kabut terusir darimentari
sebelum mentari mengintip merekah di ufuk timur
mengayuh dengan kencang setelah memmompanya dengan keras
mengayuh Bersama anginyang terkunci di karet bulat terbalut jeruji besi yang bulat
sungguh menyenangkan bau sawah yang menghijau
saat menguning bau batangnya yang segar bercampur bekas hujan tadi malam
dinginnya menambah semangat untuk mengayuh kencang..
segarnya... keringat pun mengalir deras
bersyukur atas karunia Mu Tuhan
yang memberikan nafas pagi ini..
semangat yang melimpah pagi ini..
embunmu yang indah menetes
jatuh menjadi air yang meyejukkan hati yang beku..
otak yang membeku tersejukkan
dengan aliran energi panas yang mendidihkan sampai aliran darah ini yang melesat deras..
mentari sudah meninggi sahabat
tapi cintaMu pada ku moga tersampaikan pada kekasihku kelak..
moga kasihMu padauk selalu menyehatkanku selalu
moga semangat ini terus menghancurkan kemalasan yang meracuni badan ini...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H