Mohon tunggu...
Agung Sha
Agung Sha Mohon Tunggu... -

Mencari ilmu tak hanya di kampuss

Selanjutnya

Tutup

Money

HARAPAN,dan jalan menuju harapan itu

27 April 2012   16:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:01 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia mempunyai harapan nya masing-masing,harapan atau cita-cita setiap orang berbeda ntah itu apa saja yang meraka inginkan,namun setiap orang punya caranya masing-masing tuk mewujudkannya,disini kita bercerita tentang harapan seseorang yang dimana saya temui di sekitar saya tinggal.

Orang yang saya temui ini adalah orang yang pantang menyerah meski keadaan keluarganya sederhana mungkin tidak bisa di bilang sederhana sih karna saya liat keluargannya serba kekurangaan

dia itu anak ke dua dari lima bersaudara kakaknya hanya lulusan SD yang sekarang bekerja dipasar bantu-bantu di toko orang

Begitupun dengan dia,dia hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP),adik ketiganya pun sama dengan dia hanya tamatan SMP yang kini hanya bekerja menjadi seorang tukang ojek yah bisa dibilang berpenghasilan hanya cukup buat dia sendiri.

Sekarang dia hanya menjaga toko punya orang toko itu adalah bengkel motor disamping dia menjaga toko punya orang lain itu sampingannya dia menambal ban katanya sih lumayan buat nambah-nambah rejeki atau penghassilan.

Coba-coba berbincang dengan dia sedikit tentang harapannya bersama keluargannya dia juga ingin menghajikan ibunyanya yang sangat dicintai.

Harapannya itu besar dan mungkin mulia dimata tuhan tapi apa daya yang dia lakukan dengan pekerjaannya kini hanya seorang penjaga bengkel,tapi pekerjaannya itu tak membuat lekas dia

putus asa

sedikit tentang bincang-bincang saya dengan dia;

dia bernama agus sring di panggil jawa,jawa adalah nama panggilannya sehari-hari karna mungkin mukanya sedikit kaya orang jawa.

Saya; “gus kamu punya harapan atau tidak”?

Agus;’punya gung ,,,’!!!

Saya;”Harapan apa yang kamu harapkan dan cita-citakan”?

Agus;”inginnya gus bisa naikin haji ibu saya gung dan menyekolahkan adik saya yang

bungsu sampai keperguruaan tinggi jangan seperti abang-abangnya sekarang hanya

tamatan SMP dan berpenghasilan tak menentu,,,”!

Saya;”terus gus apa yang bisa kamu lakukan untuk harapan dan cita-cita itu”!

Agus:”yah dengan kerja keras walau penghasilan saya tak menentu seperti ini yah sedikit-

Sedikit uang hasil kerja keras saya ditabung yang terutama buat biyaya adik saya yang

Paling bungsu gung”!

Saya;”kenapa kamu memperiotaskan adik kamu yang pling bungsu”?

Agus;”karna dia sekarang masih sekolah dia msh anak SMP”!

Saya;”memang apa yang kamu harapkan dari si bungsu itu”?

Agus;”yah saya harap bisa menyekolahkan dia sampai tingkat tertinggi untuk merubah

Perekonomian keluarga saya gung terutama tuk satu harapan bisa naikin haji

Ibu saya gung”!

Saya;”ohh begitu oea gus ea udah good luck dan pantang menyerah tuk harapan dan

Cita-citamu itu,,,,”!

Agus;”oke gung thnkz yah atas suportnya

Hehe,,, doakan saja saya gung supaya harapan itu

Bisa jadi kenyataan dan terwujud aminnnnn”!

Saya;”aminnnn ya ALLAH,,,!

Mungkin segitu percakapan saya dengan seseorang dan harapannya itu mungkin masih banyak lagi harapan yang mungkin  lebih mulia lainnya selain harapan Agus yang ingin menyekolahkan dan menaikan haji untuk ibunnya walaw dia hanya seorang tukang jaga bengkel dan tambal ban itu namaun kata dia disamping bekerja keras dia juga tak lupa untuk selalu berdoa.

Dari harapan dan cita-cita si Agus kita bisa petik pelajaran dari kutipan dia astas bahwa jangn pernah putus asa dengan harapan dan cita-cita kita walaw keadaan yang tidak mendukung

“HIDUP ADALAH SEBUAH PERJUANGAN”

Mungkin sampai disini kisah cerita saya kurang lebihnya saya mohon ma’af karna saya juga sedang belajar tuk mewujudkan harapan dan cita-cita saya yang saya impikann.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun