Semakin menebalnya plak akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga menghambat aliran darah ke jantung. Ketika plak tersebut pecah, maka trombosit akan berusaha untuk memperbaiki luka di arteri tersebut. Proses ini membentuk gumpalan darah yang mungkin dapat memblokir aliran darah ke seluruh tubuh.
Pemblokiran aliran darah ke seluruh tubuh tersebut akan menyebabkan penderita merasakan angina (nyeri dada) semakin parah. Ketika pembekuan darah cukup besar, risikonya arteri akan tertekan serta menyebabkan kematian otot jantung atau infark miokard. Selain itu, penyakit jantung koroner juga dapat mengakibatkan pembengkakan jantung (kardiomegali).
Pencegahan dan pengendalian
Yang perlu diingat untuk mengendalikan penyakit tidak menular adalah fokus pada pengendalian atau pengurangan faktor risiko yang terkait dengan penyakit tidak menular.
Untuk mengurangi dampak PTM pada individu serta masyarakat, diperlukan pendekatan secara komprehensif yang melibatkan semua sektor, termasuk kesehatan, keuangan, transportasi, pendidikan, pertanian serta perencanaan dan lainnya, untuk bekerjasama dalam mengurangi risiko yang terkait dengan PTM.
Penatalaksanaan PTM meliputi deteksi, skrining, serta pengobatan PTM. Bukti menunjukkan bahwa penatalaksanaan yang dilakukan sejak awal merupakan investasi ekonomi yang sangat baik sebab jika diberikan lebih awal kepada pasien, maka dapat dampak ekonomi yaitu meningkatnya biaya pengobatan.
Kita dapat menikmati hidup yang singkat ini jika kita memiliki kesehatan yang baik dan jangan menunggu sakit lebih dahulu baru memulai pola hidup sehat
Ingat “Budayakan hidup sehat untuk cegah PTM”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H