Dan pendekatan hati adalah yang utama. Hati akan menghasilkan hawa, dan hawa akan langsung bisa dirasakan oleh siapapun, termasuk peserta didik kita. Jika kita memandang peserta didik kita dengan hati yang penuh welas asih maka merekapun akan membalasnya dengan welas asih. Begitupun sebaliknya.Â
Kadang kita sebagai guru terlupa dengan apa yang harusnya kita lakukan sebagai guru mungkin kita lebih sering seperti preman yang penuh ancaman dan memang sudah sepatutnya dilawan. Tanpa sadar mungkin kita sering mengucapkan kalimat "kamu nanti tidak akan naik kelas kalau tak bla bla bla" ataupun dengan kalimat "kalau masih ribut saya atau kamu yang keluar". Beberapa kalimat di atas jelas sering kita dengarkan atau bahkan kita utarakan. Alih-alih murid lebih bersemangat namun malah membuat kita kehilangan respek dan hormay dari peserta didik yang ujungnya sudah kita bisa tebak arahnya kemana.Â
Bapak/ibu guru, marilah kita gunakan pendekatan hati, bukan pendekatan besi apalagi dalam mendidik Anak didik kita adalah anak didik yang baik, tergantung bagaimana cara kita mendidiknya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI