Setelah tragedi Black September yang jadi sorotan dunia dalam beberapa tahun setelahnya, Amerika Serikat (AS) melakukan pengawasan ketat terutama kepada warga negara asing, laki-laki yang akan bepergian ke AS. Selain izin visa yang ketat, negara itu juga melakukan prosedur pengawasan kepada pihak lain secara super ketat. Banyak masyarakat global yang mendapat imbas ini dan mereka merasakan perlakukan negara itu berbeda sebelum black September dan sesuadahnya.
Sejak itu juga ditambah beberapa kejadian seperti bom bali dll, menambah daftar panjanga alasan orang-orang untuk menghindari bersinggungan dengan umat Islam. Namun sburuk itukah wajah islam ?
Tentu tidak.
Hal utama dalam Islam adalah adanya toleransi diantara umat beragama. Bukan hanya kepada mereka yang seiman tetapi juga semua mahluk Allah. Kita masih ingat bagaimana Nabi Muhammad SAW membuat aturan detail tentang bagaimana sebaiknya bermasyarakat antara islam dan non islam di Madinah. Meski mungkin dinilai terlalu ribet pada zaman itu, namun regulasi di Madinah oleh Nabi Muhammad menjadi teladan umat Islam sampai saat ini. Pihak yang berbeda suku dan keyakinan dapat hidup dengan baik dan harmoni dengan umat islam mula-mula.
Jadi sesungguhnya Islam adalah rahmatan lil alamin . Agama yang membawa kedamaian untuk semua.
Karena itu pada tahun politik seperti sekarang ini. Diantara narasi-narasi yang membawa ujaran kebencian dan memecah belah. Marilah kita tunjukkan bahwa mayoritas warga Indonesia (umat Islam) tidak membawa unsur-unsur itu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Termasuk demokrasi yang sedang kita bangun dan kita harapkan membaik di negara kita ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H