Beberapa fenomena kerajaan yang muncul akhir akhir ini seperti Kerajaan Agung Sejagat (KAS) di Purworejo, Kerajaan Jipang di Blora, Sunda Empire di Bandung, Kerajaan Warteg Bahagia di Depok, lalu ada kesultanan Soedaco di Jawa Barat dan terakhir adalah King of the King yang terletak di Banten. Semua kerajaan itu mengaku memiliki sejumlah dana tak terbatas yang berada baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Klaim kepemilikan harta dan relasinya dengan beberapa negara bahkan PBB menunjukkan bahwa mereka yakin apa yang mereka perbuat termasuk bahwa sejarah bahwa kita pernah punya banyak kerajaan di tanah air yang beberapa diantaranya punya relasi yang baik dengan kerajaan luar negeri atau para pedagang yang berasal dari manca negara.Â
Itu juga yang menyebabkan para raja-raja itu punya harta yang tidak sedikit, sebagian adalah peninggalan dari moyangnya dan sebagaian lain semacam hadiah dari hubungannya  dengan para pedagang tersebut.
Namun  mereka seakan lupa bahwa sejak sekitar abad 20 beberapa kerajaan melebur dan non aktif karena Indonesia yang meneruskan cita-cita luhur mereja terbentuk tentu dengan keyakinan dan cita-cita yang baik juga.Â
Kita melihat beberapa kerajaan di Jawa (kecuali Yogyakarta), beberapa kerajaan di Yogyakarta, kerajaan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi , Bali serta Nusa Tenggara tidak lagi memakai atribut mereka sebagai kerajaan karena sudah melebur dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga kemunculan aneka kerajaan yang ada akhir-akhir ini dinilai sebagai romantisme yang tidak pada tempatnya dan tidak masuk akal.
Jika dinilai dari sisi lain, fenomena ini memang menjadi tantangan bagi kita semua untuk megingatkan kita pada terbentuknya negara kesatuan republic Indonesia dengan mengesampingkan atribut kerajaan yang mereka punya.Â
NKRI adalah bentuk modern atau mutakhir dari kerajaan-kerajaan di Nusantara yang memang punya corak berbeda tapi mampu menyatu karena punya cita-cita yang sama. Perbedaan memang sejarah yang tak bisa dilupakan dan sebuah keniscayaan .
Fenomena kerajaan yang muncul ini juga memberi catatan kepada kita soal pentingnya persatuan di atas perbedaan-perbedaan yang kita punya; ada dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dll. Kita tak perlu punya imaginasi akan membangkitkan kerajaan-kerajaan yang pernah ada itu kembali pada masa kini.
Perjuangan yang lebih riil dan urgent  bagi kita kini adalah bagaimana memperkuat persatuan yang telah kita punya kini dengan saling menghargai dan respek terhadap satu pihak ke pihak lainnya. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H