Mohon tunggu...
Agung Wasita
Agung Wasita Mohon Tunggu... Administrasi - pegawai swasta

pegawai swasta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pancasila, Jalan Tengah untuk Kehidupan Indonesia

27 Maret 2018   15:23 Diperbarui: 27 Maret 2018   15:29 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ratusan tahun lalu, Indonesia yang sebelumnya dikenal dengan Nusantara adalah wilayah luas dengan beraneka adat istiadat, budaya dan keyakinan. Tak hanya itu, karena wilayah kita dipengaruhi oleh bermacam bangsa, maka bahasa yang ada juga berbeda. Begitu kayanya Indonesia terhadap  beragamnya kebudayaan Indonesia.

Kondisi itulah menjadi sebab kenapa nilai-nilai Pancasila digali, disarikan dan dirumuskan dari warisan leluhur bangsa, kepercayaan dan keyakinan masyarakat Indonesia. Karena Pancasila lahir dari intisari nilai-nilai budaya Indonesia yang majemuk. Karena itulah juga para pendiri bangsa kita meyakini bahwa Pancasila adalah ideologi bangsa sebagai jalan tengah untuk mempersatukan perbedaan dan keragaman bangsa dalam berbagai aspek.

Pendiri bangsa yakin bahwa Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa dari perpecahan, konflik yang terjadi ditengah lapisan masyarakat. Kondisi ini bisa tercapai jika setiap masyarakat mampu menjiwai secara mendalam dan mengaplikasikannya dalam kehidupansehari-hari.

Pancasila merupakan jalan tengah atau pandangan moderat dari berbagai ideologi yang ada. Pancasila merupakan jalan tengah yang mengintegrasikan nilai agama dan kearifan lokal. Pancasila punya nilai tinggi karena dia adalah hasil kompromi   dari hal-hal yang sebelumnya prinsip dan dipegang teguh.

Semisal prinsip-pinsip  negara agama.  Secara gamblang penetapan Pancasila sebagai dasar Negara adalah pengakuan Negara atas berbegai perbedaan yang ada di Indonesia.

Karena itu sudah selayaknya kita sebagai komponen bangsa harus menghargai kompromi tertinggi itu sehingga kita menghargai persatuan. Dengan begitu kita bisa hidup aman, damai dengan segala perbedaan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun