Berlandaskan tafsir MK yang debatable, kelanjutan Pilpres 2024 tidak hanya berakhir dengan pencoblosan dan penghitungan suara yang menelurkan paslon pemenang. Lebih jauh dari itu, tafsir bermasalah MK akan terus membayangi legitimasi presiden terpilih hingga 5 tahun ke depan. Bahkan lebih jauh dari itu, apa yang terjadi saat ini akan menjadi preseden buruk hingga pilpres atau pemilu mendatang.
Ketum parpol, sejumlah purnawirawan perwira tinggi  yang menjadi juru kampanye, serta kelompok elit pengusaha pemodal kuat mungkin mampu mengkondisikan aparat dan media agar pilpres diterima --siapa pun pemenangnya-- secara taken for granted. Akan tetapi suara lain yang saat ini lirih atau "dilirihkan" pada saatnya nanti mungkin akan menjadi persoalan serius.
Sudahkah Gibran Rakabuming Raka menghitung soal ini? Mudah-mudahan demikian dan semoga breaking news dalam 2 hari ini akan membawa kabar yang melegakan.
Cawalkot Solo, Gibran (Kompas.com, 19/12/2019):
"Saya sadar diri juga. Saya ini masih muda. Makanya harus belajar."
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H