Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Koalisi Keempat Hipotetis SBY dan Jokowi yang Selalu Dicatut Namanya

3 September 2023   10:27 Diperbarui: 3 September 2023   22:23 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi dan SBY (Foto: Tribunnews/WartaKota/Henry Lopulalan).

Tinggal PKS yang kini dikejar betul jejaknya. Apakah benar sedang memantapkan hati dukung Cak Imin juga ataukah akhirnya akan bergabung menyusul Cikeas?

SBY, Demokrat (Kompas.com, 1/9/2023):

"Seorang menteri sekarang ini, menteri masih aktif dari kabinet kerja pimpinan Presiden Jokowi, secara intensif melakukan lobi, termasuk kepada Partai Demokrat dengan menawarkan mengajak koalisi yang baru. Koalisi Demokrat, PKS, dan PPP."

Opsi terkini  yang sedang dibesut SBY yaitu poros keempat Demokrat-PKS-PPP. Total kursi Demokrat dengan PKS baru 104 atau kurang 11 untuk maju pilpres. Di sinilah arti penting PPP dicatut namanya. Suara partai Kakbah ini bernilai 19 kursi di Senayan.

Posisi  PPP saat ini masih setia dengan Ganjar kata Deddy Sitorus dari PDIP. Tetapi jika merujuk pada pernyataan SBY dan fakta bahwa menteri aktif PPP adalah Sandiaga Uno maka bukan mustahil kubu keempat pilpres akan terwujud.

SBY juga menyebut nama Pak Lurah yang tak lain adalah Jokowi sendiri sebagai mengetahui apa yang dilakukan menterinya. Namun SBY tidak menyebutkan bahwa sang menteri itu adalah Menparekraf Sandiaga. Juga tidak ada penjelasan apa urgensi menyebutkan Pak Lurah tahu gerilya politik anak buahnya itu.

Poin penting dari SBY bagaimanapun adalah kepentingan Demokrat membentuk koalisi keempat. Opsi ini terhitung cerdas untuk memperbaiki posisi tawarnya sebelum dipaksa memilih antara Prabowo atau Ganjar jika dalam putaran pertama mereka unggul.

Pertama, dalam koalisi baru Demokrat bisa menyusun formasi Sandiaga-AHY. Dengan duet yang cenderung minim suara ini baik PPP dan Demokrat bisa berharap memperoleh efek ekor jas dalam Pemilu legislatif.

Kedua, Demokrat dengan koalisi keempat ini dapat mengimbangi Nasdem-PKB --yang juga minor-- sebagai suara penentu capres pemenang dalam putaran kedua. Dengan memiliki koalisi sendiri maka posisi Demokrat lebih diperhitungkan oleh kubu Prabowo atau Ganjar.

Sahih tidaknya hipotesa SBY ini akan terkonfirmasi jika sosok terduga Sandiaga ini akhirnya mampu meyakinkan internal PPP untuk hijrah ke Cikeas. Sebaliknya, jika PPP lebih yakin menghadapi Pemilu bersama PDIP maka otomatis kubu keempat gagasan SBY ini gugur.

Bahkan bisa jadi sebaliknya. 

Bahwa komunikasi aktif sang menteri hanyalah salah satu opsi  saja selain pembicaraan untuk --justru-- menggaet Demokrat-PKS ke kubu Ganjar. Sandiaga sejauh ini masih kelihatan mematok target sebatas cawapres saja. Atau mungkinkah ada sosok atau partai lain yang ikut bermain?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun