Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mbappe Girang, Skuad Gagal Penalti Tambah Anggota

11 Desember 2022   12:50 Diperbarui: 11 Desember 2022   15:40 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prancis dipastikan lolos semifinal World Cup 2022 setelah mengalahkan Inggris. Skor 2-1 hampir saja lanjut perpanjangan jika tendangan penalti Harry Kane pada menit-menit terakhir berhasil menyamakan kedudukan.

Kecutnya Inggris berbanding terbalik dengan Prancis. Reaksi pemain Prancis Kylian Mbappe yang sangat ekspresif menjadi sorotan media.

Masih ada waktu memperbaiki serangan bagi Tiga Singa untuk menambah minimal satu gol penyama. Tetapi Mbappe dan kawan-kawan tentu tak mau itu terjadi. Dan penalti kedua Harry Kane yang melampaui mistar atas, sukses dikonversi menjadi tiket pulang.

Kegagalan penalti Harry Kane pada saat yang menentukan seolah melengkapi obat penawar trauma Mbappe. Torehan 5 gol sudah mendapuknya sebagai pencetak terbanyak. Hal itu menunjukkan performa yang luar biasa prima. Tetapi malam itu Mbappe seperti mendapat booster kedua.

Tendangan penalti yang kedua oleh Harry Kane melambung tinggi di atas gawang Prancis. Akhirnya Inggris gagal menuju babak semifinal dengan skor 1-2 (Foto: Reuters/Mirror.co.uk).
Tendangan penalti yang kedua oleh Harry Kane melambung tinggi di atas gawang Prancis. Akhirnya Inggris gagal menuju babak semifinal dengan skor 1-2 (Foto: Reuters/Mirror.co.uk).

Dua tahun lalu, Euro 2020, Prancis berhenti di 16 besar. Mbappe stress berat karena publik menilainya sebagai "penyebab utama" kegagalan. Menjadi penendang penalti terakhir Les Bleus, Mbappe tak berhasil menutup utang 1 gol atas Swiss.

Sebetulnya gagal penalti adalah hal yang biasa. Asal jangan pada saat yang mematikan. Mbappe tahu itu dan tanpa dihujat pun ia sudah sangat tertekan.

Namun ekspektasi penduduk Prancis dan fans pendukungnya berubah seketika menjadi hujatan. Time line media dan medsos disesaki pembahasan  kasus gagal penalti Prancis.

Kylian Mbappe gagal menjebol gawang Swiss dalam babak 16 besar Euro 2020 (Foto: APPhoto/IndianExpress.com). 
Kylian Mbappe gagal menjebol gawang Swiss dalam babak 16 besar Euro 2020 (Foto: APPhoto/IndianExpress.com). 

Mbappe balik naik pitam, apalagi setelah Federation Francaise de Football dianggap tak melindunginya termasuk dari serangan komentar rasis. Puncaknya, Mbappe mengancam keluar dari timnas. 

Agar bola kasus tak semakin melebar, Presiden FFF, Noel Le Graet, segera turun tangan. Mbappe dibujuk agar menenangkan diri dan mengabaikan media.

Noel Le Graet, Presiden FFF (cnnIndonesia.com, 20/06/2022):

"Saya bertemu dengannya setelah Euro, dia merasa Federasi tidak membelanya setelah penalti yang gagal dan kritik."

Kini semua trauma itu sudah berlalu dan pemain Paris Saint-Germain itu menjadikan Qatar sebagai ajang pembuktian. 

Sejauh ini Mbappe masih menjadi raja dengan torehan 5 gol. Jumlah itu di atas pencapaian ratusan elit pemain bola dari 32 negara seluruh dunia. Baru Lionel Messi dan Olivier Giroud  yang mampu mendekati dengan masing-masing 4 gol. Ronaldo CR7 yang ikut pulang bersama Portugal tadi malam cuma sampai 3 gol saja.

Baca: Kylian Mbappe Lampaui Catatan Gol Messi dan Ronaldo

Lolosnya Prancis dan Argentina ke posisi 4 besar menjadikan persaingan top scorer Mbappe-Messi-Giroud masih berlanjut. Bagi Mbappe kedua kompetitor terdekatnya itu adalah rekan satu tim. Bersama Giroud ia membela timnas, sedangkan Messi adalah koleganya di PSG.

Berikutnya pada babak semifinal, Prancis akan menghadapi Maroko. Argentina lawan Kroasia. Prancis dan Kroasia mewakili Eropa. Maroko dan Argentina masing-masing mewakili Afrika dan Amerika. Menang atau kalah mereka akan berlaga 2 kali lagi untuk menentukan urutan siapa juara 1, 2, 3, dan 4.

Di antara 4 semifinalis, Kroasia adalah tim yang hobi adu penalti. Dua kemenangan terakhir di fase gugur diperoleh Kroasia lewat adu tendangan 5 kali. 

Pada babak 16 besar Kroasia mengalahkan Jepang 3-1 (1-1). Berikutnya Brasil jadi korban dengan kedudukan 4-2 (2-2). 

Pelatih Belanda sempat menggunakan opsi tos-tosan untuk melewati babak-babak penentuan dan berlatih tendangan sepanjang tahun. Salah satu kiper, Tim Krul, yang ogah-ogahan berlatih adu penalti dicoret dari timnas (Murianews.com, 23/09/2022). 

Intuisi Van Gaal terbukti manfaatnya ketika berjumpa Argentina babak perempat final. Apa daya, 1000 tendangan latihan tak mampu mengubah nasib.  

Ketika itu posisi imbang 2-2 waktu normal dan perpanjangan, laga kemudian berlanjut adu penalti. Dua pemain Belanda, Virgil Van Dijk dan Steven Berghuis berturut-turut luput. Namun pemain Albiceleste, Fernandes, malah memperkecil kegagalan Belanda.

Lautaro Martinez berada pada posisi Argentina pulang atau tidak setelah skor sementara jadi 3-3. Beruntung Martinez mampu keluar dari tekanan dan provokasi lawan. Skor berakhir 4-3 untuk kemenangan Argentina dan Louis Van Gaal dipecat dari posisinya sebagai pelatih.

Fase gugur dan fakta krusial itu berarti Prancis dan Mbappe masih harus rajin berlatih akurasi tendangan. Trauma Euro 2020 mungkin sudah sembuh tetapi dalam 2 laga berikutnya tuntutan skenario adu penalti masih mungkin terjadi.

Secara materi pemain, Prancis dan Argentina leluasa berkreasi membangun serangan lewat kaki Mbappe atau Messi. Di pihak lain, Kroasia dan Maroko tak ragu memilih fokus mempertebal pertahanan dan menggiring lawan untuk duel adu tendangan. 

Mbappe kini lebih baik dan kebal mental menghadapi  kegagalan penalti. Akan tetapi agar tak dihujat media perlu juga Mbappe memohon coach Didier Deschamps supaya tidak menunjuknya sebagai penendang terakhir. 

Beban pelaku penentu nasib tim itu berat dan karenanya harus dibagi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun