Ball possession Jerman yang mencapai 60% sudah menunjukkan penguasaan lapangan. Total tendangan eksekusi masing-masing 10 tetapi Jerman ada 7 yang on target sementara Argentina hanya 2. Lebih akurat.
Selama 2 babak normal berlangsung masing-masing tim hampir mencetak gol sebanyak 2 kali. Babak pertama Gonzalo Higuain sudah berhadap-hadapan dengan kiper Jerman, Manuel Neuer. Belum beruntung. Babak kedua, giliran Messi yang nyaris menjebol gawang Die Mannschaft.Â
Dari pihak Jerman, babak pertama Benedikt Howedes mampu membalas tekanan Higuain. Bola membentur  tiang. Menit ke-71 Thomas Muller urung mengubah kedudukan dan kiper Argentina Sergio Romero berhasil menetralisir kemelut gawang.
Hingga peluit babak kedua berbunyi skor masih 0-0 dan laga yang dipimpin wasit Nicola Rizzoli asal Italia harus dilanjutkan ke babak tambahan.
Gol Gotze pada menit-menit terakhir
Gejala-gejala di lapangan selama 2x45 menit yang bikin gemas pemirsa dicermati secara jeli oleh pelatih Jerman, Joachim Low. Agaknya ia berpikir Miroslav Klose seharusnya sudah memecah kebuntuan tetapi masih tumpul. Menit ke-88 Klose menepi di bangku penonton dan diganti pemain newbie di Piala Dunia, Mario Gotze. Meskipun demikian terbukti bahwa keputusan itu tidak mengecewakan.
Analis mengatakan bahwa Argentina pada babak tambahan yang kedua semakin menurun tensinya. Seperti sudah berharap akan menghadapi adu penalti.
Performa kendor Messi tersebut kemudian harus dibayar mahal. Menit ke-113, operan bola Andre Schurrle yang dilanjutkan oleh tendangan volley Mario Gotze sukses bersarang di jala Tim Tango. Skor 1-0 dan tendangan penjuru Messi menjelang laga usai tak juga menggoyahkan kedudukan.
Mario Gotze si pemain debutan lantas dipuja puji sebagai pahlawan Der Panzer. Â Umurnya kala itu masih 22. Cukup sebiji gol dan gelar Man of The Match pun resmi disandang oleh pemain Eintracht Frankfurt tersebut.
Kegembiraan membuncah menghinggapi pula Kanselir Jerman Angela Merkel yang rela jauh-jauh nonton ke Rio de Janeiro. Sementara itu Messi terpaksa menatap lesu piala yang berada dalam jangkauan tangan tetapi tak mampu menyentuhnya. Mengenaskan dan membuat terharu.