Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inilah 5 Bahasa yang Perlu Dikuasai Milenial Sebelum "Go International"

17 Juli 2022   20:10 Diperbarui: 17 Juli 2022   20:16 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belajar daring (Foto: Fox form PxHere).

Kemajuan teknologi informasi saat ini memanjakan warganet dari berbagai belahan dunia untuk berkomunikasi  secara real time. Dengan latar belakang yang berbeda-beda, interaksi pun berlangsung dengan bahasa dan gaya yang berbeda-beda pula. Gaya yang unik segera menarik perhatian dan biasanya lalu menjadi viral.

Seperti yang terjadi baru-baru ini yaitu trend gaya bahasa gaul anak Jaksel  which is begitu digandrungi remaja sampai ke daerah-daerah. Bagi milenial yang sedang mencari jati diri, berbahasa gaul seperti itu memang seru dan dianggap perlu agar tetap update di kalangan sebayanya.

Ekspresi unik yang diungkapkan dalam bentuk bahasa itu wajar sebagaimana terjadi juga pada generasi-generasi sebelumnya. Namun di samping keseruan itu, kalian tentu perlu mencari tahu potensi diri seperti minat, bakat, atau pilihan karier yang akan ditekuni nanti.

Agar pengembangan potensi diri itu optimal, 5 macam bahasa berikut ini bisa kalian pertimbangkan sebagai penunjang atau bahkan menjadi keahlian utama. Kelima bahasa itu adalah: bahasa nasional, bahasa internasional, bahasa daerah, bahasa matematika, dan bahasa program atau bahasa komputer.

Jika tekun berlatih,  salah satu atau beberapa kemampuan tersebut dapat membawa kalian go international. Apalagi untuk belajar atau berlatih bahasa sekarang lebih mudah dengan manfaat internet yang menyediakan berbagai macam materi pembelajaran.

Bagaimana penjelasan masing-masing dari 5 macam bahasa itu, mari kita simak sama-sama.

Bahasa nasional: Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional adalah identitas bangsa kita. Penguasaan bahasa sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) bermanfaat ketika kalian masuk dalam  dunia akademik, lingkungan kerja/profesi  dan atau kehidupan bermasyarakat.

Bahasa digunakan dalam bentuk baku misalnya dalam kegiatan belajar mengajar, presentasi ilmiah, dan rapat. Meskipun demikian kadang ada juga selingan-selingan untuk mencairkan suasana.

Dalam pergaulan sehari-hari, bahasa yang digunakan bersifat informal atau tak resmi. Untuk itu, jika ingin melatih kemampuan berbahasa yang baik dan benar, kalian perlu media alternatif selain belajar di sekolah.  

Salah satu media yang bisa digumakan sebagai tempat belajar adalah blog. Dengan rutin menulis blog kalian akan terbiasa menata gagasan dan sekaligus mendalami  tata bahasa serta memperkaya kosa kata.  Tak melulu harus formal; ngeblog juga bisa dilakukan dengan  santai dan gaul sebagai jeda di antara tema serius.

Bahasa daerah untuk melestarikan budaya

Pentas seni dan budaya di KBRI Canberra, Australia merupakan salah satu cara merawat warisan budaya (Foto: bhayangkari.or.id).
Pentas seni dan budaya di KBRI Canberra, Australia merupakan salah satu cara merawat warisan budaya (Foto: bhayangkari.or.id).
Di Indonesia terdapat sekitar 718 bahasa daerah. Bahasa-bahasa tersebut tersebar di berbagai provinsi dengan kondisi bermacam-macam; sebagian kecil masih eksis dan banyak  yang terancam punah (kompas.com, 22/02/2022).

Milenial sebagai generasi penerus selayaknya berperan melestarikan bahasa sebagai bagian dari budaya di daerah masing-masing. Terkesan seperti beban, tetapi di balik itu terselip berkah tersembunyi.

Jika kalian pergi ke daerah lain atau ke luar negeri, salah satu pertanyaan yang lazim diajukan adalah: apa ciri khas daerah asalmu?

Dengan adanya manfaat internet pertanyaan tersebut tentu mudah dijawab dengan menelusuri laman informasi daerah. Namun, jika kalian memang seorang pencinta budaya atau apalagi menguasai salah satu kesenian daerah  maka jawaban kalian pasti berbeda.

Bagi milenial, penguasaan bahasa dan atau budaya daerah itu adalah suatu nilai lebih. Kalian memiliki kesempatan untuk menjadi duta budaya mewakili provinsi atau negara. Dan yang pasti, dengan kemampuan tersebut kalian telah berperan sebagai pelestari warisan nenek moyang kita.

Bahasa internasional, minimal harus bisa bahasa Inggris 

Perserikatan Bangsa-bangsa mengakui  6 bahasa pengantar resmi  yaitu: Inggris, Prancis, Mandarin, Arab, Spanyol, dan Rusia. Milenial yang ingin menjadi warga dunia tentu wajib menguasai salah satunya; atau yang lain.

Di antara 6 bahasa PBB, Bahasa Inggris adalah bahasa asing yang wajib diajarkan di Indonesia. Namun demikian, meski sudah belajar beberapa tahun tetapi  siswa kadang  tidak pede atau merasa kurang lancar saat mempraktikkan.

Penguasaan bahasa internasional yang lemah akan menghambat komunikasi dan akses pengetahuan. Padahal banyak buku, narasumber atau referensi  yang menggunakan bahasa asing terutama bahasa Inggris.

Dulu kesulitan yang dihadapi yaitu menemukan penutur asli  sebagai lawan bicara. Kini alasan tersebut sudah tidak relevan.

Bagi milenial yang ingin lancar berbahasa Inggris atau bahasa asing lain, tersedia banyak media pembelajaran online. Bisa memanfaatkan aplikasi  medsos seperti Twitter, Facebook, atau Instagram yang terhubung secara global. Ada pula kanal belajar bahasa tertentu di YouTube, siniar (podcast), laman blog, hingga aplikasi-aplikasi belajar bahasa.

Sekarang  kalian bisa berkomunikasi langsung dengan native speaker dari negara mana pun melalui jaringan internet. Hal itu mempermudah untuk memahami satu kata atau kalimat berikut rasa bahasa dan pengucapannya.  

Meskipun demikian, kalian harus tetap mewaspadai juga sisi negatif dunia maya seperti  ancaman penipuan, pencurian data, perundungan, pelecehan, dan pencemaran nama baik. Memang ada etiket dan Undang-undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) yang berfungsi untuk melindungi pengguna. Akan tetapi hal itu juga berarti bahwa kita harus mematuhinya.

Manfaat internet untuk memudahkan belajar daring dan mengembangkan potensi diri (Ilustrasi: dokpri).
Manfaat internet untuk memudahkan belajar daring dan mengembangkan potensi diri (Ilustrasi: dokpri).

Setelah mengupas manfaat penguasaan 3 macam bahasa di atas, sekarang kita beralih mengulik bahasa matematika dan pemrograman komputer. Keduanya bukanlah jenis bahasa yang kita gunakan sehari-hari untuk bercakap-cakap. 

Matematika sebagai bagian dari bahasa memiliki keunggulan yaitu mampu meringkas masalah, bersifat konsisten dan berlaku universal. Sedangkan bahasa program adalah bahasa yang kita gunakan untuk memberi perintah kepada komputer (benda tak hidup) untuk melakukan sesuatu.

Bahasa matematika, melatih problem solving

Dalam pelajaran matematika, kalian tentu pernah menghadapi pertanyaan yang berbentuk soal cerita. Misalnya begini:

Ibu membeli  2 kg mangga seharga Rp 10.000/kg dan 3 kg beras seharga 15.000/kg. Berapakah kembalian yang diterima jika ibu menyerahkan uang Rp 100.000?

Penyelesaiannya jika dijabarkan dengan bahasa percakapan pasti akan panjang. Berbeda dengan bahasa  matematika, solusi soal tersebut bisa ringkas seperti berikut ini.

Rp 100.000 - ((2 x Rp 10.000)+(3 x Rp 15.000)) = ?
Rp 100.000 - (Rp 20.000 + Rp 45.000)                   = Rp 35.000

Permasalahan atau kasus dalam soal cerita bisa menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Inggris, atau bahasa lain. Namun demikian, angka dan tanda operasi penyelesaian secara matematik akan selalu sama. Itulah salah satu kelebihan matematika sebagai bahasa.

Analoginya mirip dengan nama ilmiah. Misalnya kata padi atau beras, disebut pare atau beas dalam bahasa Sunda, dan dalam bahasa Inggris disebut rice. Sedangkan nama ilmiah yang berlaku di seluruh dunia yaitu Oryza sativa.

Karena kaidah-kaidahnya konsisten dan mampu meringkas masalah, matematika menjadi alat yang baik untuk melatih kemampuan problem solving.

Milenial yang memahami prinsip matematika akan terbiasa berpikir kritis karena setiap angka dalam hitungan harus jelas asal-usulnya. Jika ada kejanggalan bisa dirasakan karena sifat konsisten dalam kaidah matematika.

Ada pula manfaat praktis lain misalnya saat kita melakukan konversi satuan seperti kurs mata uang,  jarak, kecepatan, suhu, dan waktu.  Kemampuan tersebut tentu bermanfaat ketika kalian melakukan travelling lintas negara.

Bahasa program, berkomunikasi dengan benda tak hidup

Teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat yaitu inovasi  Internet of Things (IoT).  Dengan teknologi ini manusia bisa membuat benda yang dikendalikan dari jarak jauh seperti drone, membuat mobil swakemudi, atau merancang rumah pintar.

Berbagai teknologi di atas pada intinya sama dengan yang konvensional. Komponen utama terdiri dari perangkat lunak (software) yang di-install dalam perangkat keras (hardware) seperti komputer, ponsel,  drone, atau mobil pintar tersebut. Untuk membuat perangkat lunak itulah kita perlu bahasa program, contoh yang populer antara lain: Java, C, Python, dan Javascript.

Kalian yang mendalami teknologi informasi pasti pernah bersentuhan dengan satu atau beberapa bahasa pemrograman tadi. Namun tak hanya anak TI saja, siapa pun dengan berbagai latar belakang ilmu dan usia, bisa mempelajari bahasa program sampai mahir.

Tenaga terampil yang mampu menulis bahasa program ini masih langka. Sementara itu, aplikasi dan software yang sudah ada harus dikembangkan; dan di sisi lain, kreativitas atau inovasi baru juga diperlukan. Kebutuhan talenta digital di Indonesia diperkirakan mencapai 9 juta orang hingga tahun 2035 (kompas.com, 18/11/2020).

Untuk menguasai bahasa program sekarang jauh lebih mudah karena media pembelajaran gratis banyak tersedia di YouTube dan situs-situs pelatihan oleh para relawan. Tak hanya itu, pemerintah lewat Kominfo juga banyak memberikan beasiswa untuk belajar atau kursus daring yang berbayar seperti yang dapat dilihat di laman Beasiswa Kominfo dan Digitalent ini.

Kesimpulan

Demikianlah  5 jenis bahasa yang dapat dipelajari oleh milenial sebagai alat bantu untuk menggali potensi minat dan bakat kalian. Kemampuan bahasa tersebut sangat penting sebagai penunjang karier atau bisa juga menjadi keahlian atau kompetensi utama.

Sebagai catatan, dalam mengakses media-media pembelajaran online, ketersediaan jaringan internet adalah sangat vital. Infrastruktur yang menjamin koneksi stabil seperti layanan IndiHome dari Telkom Indonesia diperlukan untuk mendapatkan manfaat internet secara maksimal.

Paket IndiHome dengan kecepatan lalu lintas data hingga 100 Mbps, mempermudah pengguna dalam mengikuti materi lewat webinar atau telekonferensi. Tak hanya untuk belajar, beragam konten hiburan yang disajikan juga bermanfaat sebagai selingan pengusir kejenuhan.

Bisa dikatakan bahwa layanan internet yang disediakan Telkom ini telah menjadi andalan internetnya Indonesia.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun