Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sarat Diskresi, Karantina 10 Hari Tidak Sepenuhnya Berlaku untuk Pejabat

15 Desember 2021   12:17 Diperbarui: 15 Desember 2021   12:49 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menkes Budi Gunadi Sadikin (kompas.com).

Kemudian terkait masa karantina selama 10 hari yang dikatakan Menkes Budi dengan maksud bikin kesel seperti yang ditulis di depan. Seharusnya peraturan dibuat berdasarkan kajian komprehensif menyangkut berbagai aspek. Masa karantina yang lebih pendek tetapi dilakukan secara tegas akan lebih bermanfaat.

Sebagai contoh, penyelenggara haji dan umroh dari Kemenag minta agar masa karantina 10 hari itu ada kekhususan. Selama 3 hari karantina terpusat, 7 hari karantina di rumah. Usulan itu dimaksudkan untuk menekan biaya perjalanan sehingga tidak memberatkan.

Kemudian sebagai perbandingan, masa karantina di Singapura saat ini hanya 5 hari saja. Elkan Baggot, pemain timnas sepak bola, dijatuhi keputusan karantina karena diketahui satu pesawat dengan penumpang yang kena Covid-19. Elkan diminta masuk karantina dari tanggal 13/12/2021 dan akan berakhir tanggal  18/12/2021.

Soal ketidakkonsistenan Singapura saat memperlakukan pemain Malaysia dalam kasus serupa biarlah menjadi aib bagi mereka sendiri. Hal itu tak perlu kita impor juga mentah-mentah. Diskriminasi yang tak jelas bagaimanapun  sangat tidak menyenangkan karena mengingatkan kita pada masa-masa kolonialisme Inggris dan Belanda.

Masa karantina 5 hari yang dilaksanakan secara murni dan konsekuen lebih memenuhi rasa keadilan daripada peraturan  karantina 10 hari yang sarat diskresi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun