Media mengabarkan Mirin menjadi korban Covid-19 dan sempat kesulitan memperoleh layanan ICU karena semua RS penuh. Kondisi tersebut membuat koleganya, Rosaline Rumaseuw, meradang. Harus ada RS khusus DPR.Â
Rekannya, Saleh Daulay, beberapa waktu kemudian menuntut layanan spesial lain. Daulay meminya agar selalu tersedia ICU jika DPR tepar (detik.com, 14/7/2021).
Saleh Daulay, FPAN:
"Saya tidak mau lagi mendengar anggota DPR yang tidak dapat tempat ICU, seperti yang dialami oleh anggota fraksi PAN, saudaraku John Siffy Mirin anggota DPR dari Papua, tidak mendapat ICU."
Tentu saja komentar ketus Rosaline dan Daulay itu tidak pada tempatnya. Apakah karena anggota DPR yang meninggal lalu harus tersedia RS khusus. Lantas bagaimana dengan puluhan ribu warga yang lain yang telah menjadi korban?
Atas pernyataan Rosaline yang tidak pada tempatnya itu PAN buru-buru meralat. Rosaline sedang emosi. Mohon dimaklumi, kata Waketum Viva Yoga.
Kita mengapresiasi sekaligus menyesali berbagai pernyataan politisi di atas. Komentar dan kritik sebagai wujud kepedulian mestinya diimbangi dengan aksi nyata. Sebagai organisasi yang memiliki mesin penggerak sumber daya parpol selayaknya turut ambil bagian mengatasi kesulitan warga.
Selama PPKM aparat di bawah harus berhadapan dengan warga yang kesulitan mencari nafkah. Parpol bisa membantu, entah dengan mendirikan posko bantuan pangan, atau bantuan obat-obatan.
Tak tertutup kemungkinan sudah ada parpol yang melakukan. Hal itu bagus dan perlu ditingkatkan seiring jumlah kasus yang terus menanjak. Akan tetapi komentar miring dan menganggap diri VIP yang perlu diselamatkan terlebih dulu sebaiknya harus dibuang jauh-jauh.
Menurut virus corona kita setara.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H