Italia berhasil mengulang sukses juara Euro untuk kedua kali setelah adu penalti lawan  Inggris dengan skor 3-2 (1-1). Gli Azzuri sekarang resmi masuk deretan segelintir jawara Eropa yang mampu memenangkan turnamen lebih dari sekali: Prancis (2), Spanyol (3), Jerman (3).
Inggris menangis. Setelah bertahun-tahun menunggu demi mencicipi rasanya menyentuh trofi Euro, Three Lions harus puasa lagi selama jangka waktu yang belum ditentukan. Padahal kemarin itu jaraknya sudah sangat dekat, cuma sejarak 1 tendangan 12 pas.
Bagi Italia, selain prestasi kolektif timnas ada beberapa nama yang berhasil memperoleh penghargaan individu. Marco Verrati peraih Top Performer; Bonucci didapuk menjadi Star of the Match; lalu Donnarumma terpilih sebagai Player of the Tournament.
Marco Verrati  yang terpilih sebagai pemain dengan performa terbaik, turun ke lapangan 5 kali selama Euro 2020 berlangsung. Total waktu bermain yang ia lewati selama 400 menit. Sebelum mencapai  posisi Top Performer, Verrati menduduki ranking ke-6 klasemen.Â
Ranking pertama mula-mula diduduki Cristiano Ronaldo sebelum dikudeta Luke Shaw berkat gol 2 menitnya. Shaw berhasil menguasai posisi tersebut selama kurang lebih 1 jam sebelum didepak Verrati.
Tak ada gol yang tercipta lewat kakinya dalam laga final. Pemain PSG ini hanya menyumbang 1 assist dan 2 kali membidik gawang. Namun 1 assist yang ia berikan untuk Bonucci sangat berharga karena berperan dalam memaksa Inggris memperpanjang pertandingan hingga babak adu penalti.
Sebelum final pun tak ada juga. Kontribusinya selama turnamen tercatat hanya melakukan 3 kali assists dan 4 attempts. Ada 2 tendangan Verrati yang berhasil tepat sasaran sementara 2 yang lain meleset  dan berhasil diblok oleh pemain lawan.
Akan tetapi perannya sebagai pemain lini tengah Italia berpeluang jadi legenda. Selama turnamen berjalan, Italia tak pernah kalah dari awal hingga akhir dan posisi midfield Gli Azzuri adalah salah satu tulang punggungnya.
Bonucci bermain untuk Juventus bersama Cristiano Ronaldo. Pemain belakang  ini adalah salah satu aset Gli Azzuri  dengan pengalaman laga internasional segudang. Bonucci menjaga garis pertahanan Italia bersama tandemnya  yaitu kapten timnas Giorgio Chiellini.
Peran Bonucci dalam laga akhir Euro 2020 memang sangat krusial.
Pertama, gol yang dicetaknya pada menit ke-67 berperan menyamakan kedudukan 1-1 sehingga menetralkan posisi tawar. Gol tersebut juga sebagai penebus utangnya setelah kecolongan gol Inggris pada menit ke-2 babak pertama.
Kedua, selama sisa waktu normal pertandingan 23+6 menit dan perpanjangan waktu 2x15 menit, Bonucci sukses turut mengadang serangan skuad Three Lions. Data UEFA mencatat ada 119 operan buah kakinya sukses sampai tujuan sehingga aliran bola Gli Azzuri tidak tersendat.
Pada babak tos tosan pemain berusia 34 tahun ini masuk daftar 5 eksekutor yang dipilih Mancini. Tak mau mengecewakan kepercayaan pelatih, bola yang disepak Bonucci sukses melewati Jordan Pickford dan bersarang di gawang Inggris.
Dalam dua laga penentuan Donnarumma dihadapkan pada perjudian mewakili negara. Yang pertama yaitu laga semifinal lawan Spanyol, dan yang terakhir yaitu final melawan Inggris. Keduanya --terutama yang terakhir-- berlangsung di Wembley Stadium yang disesaki penonton Inggris.
Donnarumma meski masih muda (22 th) tak gentar.
Spanyol diselesaikan relatif mudah dengan selisih gol mencapai 2. Inggris yang lumayan deg-degan karena semua eksekutor tampil melaksanakan tugas. Beruntung tendangan kelima Bukayo Saka berhasil dicegat sebelum menyentuh jala.Â
Catatan pemain Milan ini memang belum mendongkrak performanya dalam klasemen elit. Posisi 85 dari sebelumnya 87. Namun kontribusinya bagi  timnas tentu tak akan ada yang memperdebatkan.
Selama bermain 7 kali dalam perhelatan Euro 2020 atau 719 menit, Donnarumma  berhasil melakukan penyelamatan gawang sebanyak 9 kali. Clean sheets-nya  ada 3 atau terpaut 2 di bawah catatan kiper Inggris Jordan Pickford.
Jumlah gol masuk ke gawangnya juga lebih banyak dibanding Pickford. Donnarumma kebobolan 4; Pickford cuma 2. Tak heran jika posisi Pickford dalam klasemen Top Performer berada di urutan 12, jauh di atas Donnarumma.
Namun demikian capaian Pickford tak mampu berbuat banyak di hadapan prestasi Donnarumma. Keunggulan penyelamatan 1 gol adu penalti menjadi pembeda penting yang bersejarah. Italia juara, Inggris runner up.
Demikian beberapa embel-embel prestasi  individu yang diraih timnas asuhan Roberto Mancini. Andai tanpa itu pun gelar juara pasti sudah cukup mengenyangkan seluruh skuad Gli Azzuri. Juga segenap warga negara Italia.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H