Baru saja peluit tanda mulai berbunyi, duet lini belakang Italia, Bonucci-Chiellini, kedodoran. Dua menit berjalan Inggris sudah berhasil membobol gawang Italia. Gol yang dipersembahkan Luke Shaw tersebut menurut catatan UEFA adalah yang tercepat dalam sejarah final Euro.
Bagi Shaw gol yang dibantu assist Trippier ini adalah gol internasional pertamanya. Efeknya langsung terasa secepat proses terjadinya gol itu sendiri.
Berkat gol sepakan kaki kirinya, lini belakang Three Lions itu langsung ngebut ke posisi pertama top performer Euro 2020. Sebelumnya di posisi 22, Shaw berhasil mengungguli 21 pemain top lain termasuk Ronaldo CR7 (semula ranking 1), Patrik Schick, dan Harry Kane.
Namun tekanan Gli Azzuri tak membuat Inggris ciut. Meski Italia lebih banyak menguasai bola tetapi Inggris mampu membangun 9 serangan berbanding 5 dari Italia. Jumlah bidikan ke arah gawang masing-masing baru 1. Alot.
Paruh kedua Inggris perlahan berusaha membuat keseimbangan tetapi tak berlangsung lama. Penguasaan bola Italia-Inggris yang relatif berimbang 52:48, kembali mendekati 60:40.
Penguasaan bola berbanding lurus dengan jumlah serangan. Tercatat Italia mampu menggempur pertahanan Inggris 26 kali. Timnas asuhan Roberto Mancini juga berhasil meningkatkan attempt dari 1 menjadi 6.
Tiga bidikan Gli Azzuri terjadi dalam 4 menit tambahan waktu.Â
Satu di antaranya yang dilakukan oleh Verrati berhasil  tepat sasaran tetapi berhasil dimentahkan kiper Jordan Pickford. Satu attempt oleh Ciro Immobile berhasil diblok Raheem Sterling, dan  satu lagi hasil kerja Bonucci masih off target.
Akhir babak pertama penguasaan bola semakin timpang, 62:38. Namun Harry Kane dan anak buahnya bergeming meski belum berhasil membidik lagi gawang yang dikawal Donnarumma. Skor masih 0-1 untuk keunggulan Timnas Tiga Singa.
Babak kedua Italia tak mau menunggu lama. Langsung tancap gas.