Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Spanyol Dominan tapi Tumpul, Chiesa Sabet "Star of The Match" Kedua

7 Juli 2021   14:38 Diperbarui: 7 Juli 2021   14:54 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laga semifinal pertama Euro 2020 berlangsung dramatis. Spanyol yang tak diunggulkan ternyata tampil dominan sehingga Italia terpaksa bertahan.

Meski tertekan Italia akhirnya lolos menjadi finalis pertama setelah mengalahkan Spanyol lewat adu penalti dengan skor 4-2. Sebelumnya kedua tim bermain imbang  1-1 selama 120 menit waktu normal plus perpanjangan waktu.

Soal dominasi di lapangan, dalam babak-babak sebelumnya Gli Azzuri  juga relatif menguasai lapangan. Pada laga yang menentukan saat mengalahkan Belgia 2-1, Italia mendominasi 54% permainan. Begitu pula saat memulangkan Austria 2-1.

Namun rekor Spanyol jauh lebih dominan. Ball possession tim matador selalu di atas 60% termasuk dalam pertarungan semalam yaitu sebanyak 65%!

Dengan penguasaan narasi jalannya bola yang begitu semena-mena ternyata Spanyol tak mampu berbuat apa-apa.

Selama waktu normal plus extra time, UEFA mencatat ada 67 serangan yang diarahkan ke kubu lawan. Dari 67 itu kemudian menghasilkan cuma 4 attempts tepat sasaran dan hanya 1 gol tercipta oleh Alvaro Morata menit ke-80.

Catatan tersebut menunjukkan bahwa timnas asuhan Luis Enrique ini kurang bertaji. Atau sebaliknya, karena tajinya majal maka Enrique bersiasat agar lawan sedapat mungkin tidak mendapat bola.

Masalah tumpulnya lini depan ini sebenarnya sudah ditengarai  sejak laga lawan Swiss. 

Pada waktu fase perempat final lawan Swiss, Spanyol  juga tampil dominan tetapi tak kuasa menaklukkan tim kuda hitam tersebut di babak normal. Kemenangan memang berhasil diraih tetapi harus lewat prosedur adu penalti dengan skor 5-4.

Meskipun kesempatan menyentuh bola jauh lebih singkat tapi Italia bermain efektif dan efisien.

Tercatat timnas asuhan Roberto Mancini ini bisa menyerang sebanyak 22 kali. Dari yang sedikit itu Italia berhasil membuat 4 attempts yang mengarah pada target.

Dari total 4 bidikan tepat sasaran  tadi, 2 di antaranya dilakukan oleh Federico Chiesa. Hebatnya lagi, dari 2 bidikan itu Chiesa mampu mencetak gol yaitu menit ke-60. Tak heran jika kemudian panitia Euro memutuskan bahwa lini tengah Italia ini menjadi star of the match.

Peringkat Chiesa pun meningkat drastis berkat kontribusinya itu. Sebelum main posisinya ranking 260 dan sekarang 104.

Trofi "star of the match" yang pertama diperoleh Chiesa saat laga melawan Wales, 26 Juni 2021 (uefa.com).
Trofi "star of the match" yang pertama diperoleh Chiesa saat laga melawan Wales, 26 Juni 2021 (uefa.com).
Penghargaan star of the match kali ini merupakan yang kedua kalinya selama perhelatan Euro 2020. 

Gelar pertama diraih pada fase grup ketika Italia menghadapi Wales dan menang 1-0. Satu-satunya  gol yang terjadi disumbang oleh Matteo Pessina. Namun Chiesa dianggap penting karena berperan dalam membangun serangan dan meredam permainan Wales.

Dengan tiket final yang sudah di tangan, Chiesa kini tinggal menonton semifinal Inggris lawan Denmark nanti malam bersama rekan setimnya. Pemenangnya nanti akan segera mereka hadapi dalam laga pamungkas 12 Juli nanti.

Federico Chiesa yang saat ini cuma 2 gol, posisinya masih jauh dari top scorer dan juga bukan top performer. Namun begitu pemain Juventus ini masih bisa meraih trofi star of the match untuk yang ketiga kalinya.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun