Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pertahanan Inggris Kuat, Ini Cara Denmark Lolos ke Final Euro 2020

6 Juli 2021   04:05 Diperbarui: 9 Juli 2021   16:52 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laga Inggris vs Denmark tahun 2020 yang berakhir dengan kedudukan 0-0 (uefa.com).

Sture Sando, Reporter Denmark (uefa.com, 5/7/2021):

Getting to the final will involve breaking down that defence (or taking Gareth Southgate's side to penalties at 0-0).

Mourinho gusar banget melihat selebrasi dansa Pogba usai mencetak gol ke gawang Swiss menit ke-75. Menurutnya, lini tengah Timnas Prancis itu tak punya rasa hormat pada pertandingan  yang masih berjalan.

Mantan pelatih Manchester United itu memang dikenal punya dendam lama sama Pogba. Meskipun demikian apa yang dibilang dipikir-pikir ada benarnya juga.

Ketika mantan anak asuhnya di MU itu mencetak gol, skor Prancis-Swiss sudah 3-1 dalam laga babak 16 besar itu. Cukup aman dan rasanya tak akan terkejar.

Namun usai tarian Pogba di lapangan itu Prancis seperti kena tulah. Swiss kemudian mampu mengejar 3-3 dan selebihnya sudah jadi sejarah. Prancis tersingkir lewat drama adu penalti.

Jika dalam tempo 15 menit saja Swiss mampu membuat tumbang raksasa Prancis, apatah lagi Denmark terhadap Inggris. Laga belum mulai dan seribu kemungkinan masih terbuka lebar.

Saat ini Inggris diunggulkan atas Denmark dalam laga semifinal nanti 8 Juli (waktu Indonesia) di Wembley, London.

Permainan Harry Kane dan skuadnya memang sangat mengesankan. Produktivitas golnya terus meningkat hingga mencapai 4 biji kala menggasak Ukraina.

Sebelum Ukraina, skuad tiga singa sukses memulangkan der panzer dengan ongkos 2 gol. Meski penampilan Jerman dikatakan sedang tidak baik-baik saja tapi Inggris tetap dianggap jago.

Kehebatan timnas asuhan Gareth Southgate juga dipercantik dengan gawang yang masih rapi. Belum  ada tanda-tanda atau bekas kekerasan benda tumpul sejauh ini. Berbeda dengan gawang Denmark yang sudah koyak-koyak.

Tim  dinamit menyadari  tangguhnya lini belakang pasukan Three Lions itu. Di teras depan, ketajaman Harry Kane  dan Raheem Sterling juga sudah terbaca lewat torehan 3 gol mereka masing-masing. Denmark baru punya satu pengimbang yaitu Kasper Dolberg.

Walaupun demikian kesebelasan asuhan Kasper Hjulmand ini tak gentar. Denmark punya spirit permainan tim yang menghindari ketergantungan pada satu sosok.

Dalam kasus kehilangan pemain kunci Christian Eriksen, Denmark punya Mikkel Damsgaard sebagai  pengganti. Begitu pula saat ditinggal Yussuf Poulsen dan Daniel Wass pada  babak 16 besar, Danish Dynamite punya Jens Stryger dan Kasper Dolberg yang terbukti produktif.

Apes-apesnya Denmark tak mampu membongkar pertahanan Inggris, mereka masih bisa memaksakan skenario imbang yang terbukti cukup ampuh. Swiss berhasil melakukannya hingga terjadi drama adu penalti saat bertemu Prancis dan Spanyol.

Artikel terkait: Spanyol menunggu Usai Swiss pulangkan Prancis

Hitung-hitungan kelas, Swiss levelnya di bawah Prancis dan Spanyol. Memaksa bermain seri 90 menit meski sulit tetapi sangat mungkin dilakukan. Soal Swiss ternyata kalah tos-tosan di tangan Spanyol itu adalah perkara lain yang berbeda. Yang penting peluang bertambah jadi 50:50.

Pilihan Denmark bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik tersebut diisyaratkan oleh reporter Sture Sando. Rumusnya, kalau tak mampu menembus pertahanan Inggris satu-satunya cara adalah bertahan. Selanjutnya bawa lawan ke pilihan terakhir yaitu adu penalti.

Selain aspek teknis strategi lapangan, faktor yang juga berperan penting adalah mental.

Dalam laga Ceko lawan Belanda, sejarah kelam tim oranye yang kerap kalah dalam laga membuat Ceko pede maksimal. Hasilnya, Belanda yang diunggulkan ternyata terkapar lagi dengan skor 2-0.

Tetapi bukankah rekam jejak laga Inggris-Denmark lebih sering dimenangkan Inggris?

Soal akumulasi kemenangan memang betul Inggris lebih banyak yaitu 13 banding 5. Akan tetapi dalam dua laga terakhir --Liga Negara-negara UEFA-- Denmark justru menang 1-0 dan sekali seri. Kekalahan Denmark lebih banyak terjadi di masa lalu.

Kim Vilfort mengangkat trofi Euro 1992 usai Denmark mengalahkan Jerman 1-0 di final Gothenburg (uefa.com).
Kim Vilfort mengangkat trofi Euro 1992 usai Denmark mengalahkan Jerman 1-0 di final Gothenburg (uefa.com).
Berbicara masa lalu khususnya Euro tentu Denmark lebih layak membanggakan diri.

Denmark pernah juara tahun 1992. Sementara itu Inggris sebagai lawannya belum pernah meraih trofi Euro sama sekali.

Poin pengalaman juara ini juga yang agaknya menjadi salah satu algoritma simulasi Sportradar. Dalam prediksinya berdasarkan model big data 20 tahun terakhir, Sportradar memprediksi Denmark sebagai salah satu finalis.

Itulah beberapa catatan yang akan membuat kemenangan Denmark sebagai sesuatu yang masuk akal. Meski peluangnya lebih kecil dibanding Inggris tetapi toh lolosnya Denmark ke final tetap berarti mungkin.

Laga semifinal pertama antara dua raksasa Euro antara Spanyol vs Itali pasti akan seru. Laga yang kedua antara Inggris lawan Denmark juga pasti akan berdarah-darah.

Waktu akan membuktikan nanti, apakah Three Lions yang lolos ke final atau justru tepar terkena ledakan dinamit. Stadion Wembley akan jadi saksi, siapa yang lebih sakti.***

Artikel sebelumnya:

Harry Kane dan Raheem Sterling Calon Top Scorer Lewati Ronaldo-Patrik Schick

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun