Skema laga lanjutan Euro 2020 babak 16 besar sudah menampakkan wujud aslinya. Tak terlalu banyak meleset dari ramalan The Analyst. Dari urutan 16 kandidat yang dipromosikan juara, hampir semuanya masuk babak knock out. Â
Salah satu kandidat juara yang tercecer tetapi akhirnya lolos yaltu Ceko. The Analyst terpaksa mengakomodir satu kursi untuk kuda hitam yang justru dijagokan Sportradar ini.
The Lokomotive berada di peringkat 18 menurut  The Analyst, tetapi dalam penerawangan Sportradar, Ceko justru calon juara Euro 2020 yang dijanjikan. Lawan di final yang akan ditumpasnya nanti konon adalah Denmark.
Memang, mungkin Ceko-Denmark akan bertemu duluan atau malah tidak akan ketemu. Namun prediksi Sportradar itu adalah skenario  alternatif bagaimana tim kuda hitam dan kuda bengal bisa mengacak-acak harapan suporter tim-tim mainstream.
Sebelum lanjut pembahasan, ada baiknya Anda menyimak artikel prasyarat ini:
Denmark akhirnya 16 besar
Levelnya memang kelas papan menengah dan harus berdarah-darah dulu di awal turnamen. Dalam fase grup, Denmark  sempat keok lawan Belgia 2-1 dan dipecundangi Finlandia 1-0. Baru bangkit setelah kemarin menggasak Rusia 4-1 pada matchday ke-3.
Setelah berhasil menjadi runner up Grup B --di bawah Belgia-- dengan poin cuma 3 biji, Denmark akan menghadapi Wales sebagai lawan pertama di fase 16 besar. Cukup santai jika dibanding harus menghadapi  titan Euro yang lain seperti Prancis atau Italia. Denmark untuk sementara bisa woles dulu menghadapi Wales.
Meskipun relatif enteng tetapi Denmark tentu harus menang juga. Jangan sampai terlena oleh tipuan angan-angan sendiri. Buktinya di fase grup kala menghadapi Finlandia yang sampai tak mampu mencetak gol.
Padahalnya, menurut hitung-hitungan The Analyst, kelas Finlandia itu jauh di bawah Denmark. Probabilitas juaranya cuma 0,1%. Dengan kata lain Finlandia ini ibarat objek pelengkap saja dalam perhelatan Euro ini.
Head-to-head dengan Wales, Denmark pernah bersua 10 kali dan enam di antaranya berhasil dimenangkan. Jumlah perbandingan total goalnya yaitu 12-9. Berdasarkan hasil-hasil tersbut, analis UEFA Euro 2020 memperkirakan peluang  hasil akhir laga Denmark-Wales yaitu 59:41.
Kemenangan atas Wales oleh karena itu fardu ain bagi Denmark. Tidak ada penebusnya dan tidak terpengaruh  hasil laga tim-tim lain agar bisa lanjut ke perempat final. Kalau sampai nanti di-knock oleh Wales, berarti Denmark harus segera out hari itu juga.
Ceko terancam pulang cepat
Yang harus banyak berdoa dan introspeksi justru Ceko. Belum apa-apa di 16 besar, Ceko segera menghadapi  formasi skema  lawan yang berat: Belanda. Kedua tim dijadwalkan akan bertemu 27 Juni nanti di Budapest.
Belanda ini juaranya Grup C dengan nilai sempurna 9 poin. Probabilitas tim negeri kincir angin menjuarai Euro 2020 sebesar 5,9%. Bandingkan dengan Ceko yang cuma 0,2% tadi. Kinerja squad pun sangat mengesankan di fase grup yang tak pernah merasakan kekalahan.
Jangan-jangan laga pembuka fase gugur ini adalah final sesungguhnya bagi Ceko. Kemenangan atas Belanda tampaknya akan menggenjot adrenalin mereka hingga berhasil meraih laga pemuncak.
Bukan berarti itu laga terberat karena selain Belanda tim-tim besar Eropa semuanya sudah masuk daftar 16 besar. Akan tetapi di antara mereka sendiri akan saling menghabisi dan itu secara tidak langsung berarti bagi-bagi tugas.
Belgia akan bertemu Portugal dan England akan berhadapan dengan Jerman. Bagi Ceko hal ini berarti mengurangi dua tim favorit calon lawan nanti jika Belanda berhasil ditekuk. Belum lagi tahap perempat finalnya.
Harapan bagi tim asuhan Jaroslav Silhavy  ini bagaimanapun masih terbentang. Bahkan review prestasi Ceko sebenarnya masih lebih baik ketika berhadapan langsung dengan Belanda. Dari keseluruhan 11 laga yang mempertemukan mereka, Ceko menang 5 kali dan seri 3 kali. Total akumulasi gol masing-masing yaitu 16-14. Tipis.
Jika trend kemenangan head-to-head bisa dipertahankan maka peluang Ceko tidaklah tipis-tipis amat. Syaratnya, Belanda harus down dulu dan dipaksa tetap berada di jalur kekalahan seperti pada duel-duel sebelumnya.
Modal lain tentu analisis hasil pertandingan terdahulu pada fase grup. Pengalaman kalah 0-1 lawan Inggris salah satunya, menjadi bahan evaluasi penting untuk menambal kekurangan di lini pertahanan.
Ujung tombak Patrik Schick di depan juga pasti masih berhasrat mencetak gol lebih banyak. Sempat memimpin sebagai top skorer Euro 2020, Schick kini dilewati CR7 yang baru saja mengoleksi total 5 biji gol. Jangan sampai tertinggal jauh, dan terutama jangan sampai membuat Ceko pulang sebelum menapak final.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H