Jika kondisi kendaraan tidak terlalu rapat tetapi ada orang yang terus memepet maka alarm waspada harus segera on. Hal ini pernah diceritakan seorang kerabat ketika menjadi korban. Ia mengingat ada bapak-bapak yang memepetnya pada saat naik KRL Depok-Jakarta.
Memang bapak-bapak pemepet itu mungkin bukanlah pelaku utama. Perannya adalah sebagai pengalih perhatian. Saat ia berhasil mencuri perhatian, kawannya yang lain akan leluasa mencuri uang.
Teknik mengalihkan perhatian itu kerap terjadi seperti yang diberitakan media. Misal ibu-ibu yang mengajak ngobrol seru atau melakukan sesuatu untuk memancing indera penglihatan dan pendengaran. Ketika korban terpancing fokus, diam-diam petugas utama akan mengerjakan bagian kerjanya.
Copet biasanya beraksi secara berkelompok sehingga sering disebut kawanan copet. Tentunya pembagian tugas di antara mereka itu sudah demikian pro. Dilatih dari waktu ke waktu, termasuk berguru kepada suhu saat mereka dikurung dalam penjara.
Faktor musim juga perlu diperhatikan selain jam dan situasi kondisi di ruang publik. Pada saat musim liburan tiba --lebaran dan liburan akhir tahun-- insiden pencopetan biasanya meningkat.
Seorang ibu rumah tangga, yang pernah penulis dengar, menceritakan rencana belanja busana hari raya yang gagal. Uang jutaan rupiah di tas kecil yang diselempangkan di belakang  raib. Bukan di kendaraan tetapi di toko tempat ia belanja! Pada waktu ia membawa serta anaknya yang masih kecil. Perhatian yang terbagi kemungkinan besar menjadi  faktor mengapa ia ditarget oleh pencoleng.
Agar tidak menjadi korban copet di kendaraan atau tempat umum, beberapa saran ini mungkin bermanfaat:
- Jaga dompet di saku depan
- Tas dibawa di bagian depan
- Menggunakan pengaman ganda
- Benda berharga disimpan di bagian teraman
- Uang kecil atau kartu tap terpisah tapi mudah diakses
- Waspada gerak-gerik, bukan tampilan orang
- Tidak mudah teralih perhatian
- Tetap santai dan tidak paranoid
- Mendengar musik/ nonton/ tidur dihindari
- Ekstra hati-hati  saat malam dan daerah rawan
- Berdoa sebelum naik kendaraan
Itulah beberapa cara untuk menghindari diri jadi korban pencopetan. Meskipun usaha maksimal sudah dilakukan tetapi yang namanya nasib siapa tahu. Saat  uang atau harta kita beralih kepemilikan ke tangan copet segeralah melapor jika memungkinkan.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H