MC Acara Haul 100 Tahun Soeharto (kompas.com/ Cendana TV):
"Yang terhormat Bapak Prabowo Subianto, yang kami Hormati Bapak Bambang Soesatyo, yang kami hormati Bapak Anies Baswedan...."
Capres definitif untuk pilpres belum ada bahkan bakal capres saja belum. Masih jauh.
Tetapi yang masih jauh itu sekarang seperti sudah tampak dekat. Lembaga survei silih berganti mengumumkan hasil jajak pendapat tentang capres terfavorit. Beberapa nama sudah mengerucut.
Dari sekian jagoan yang diunggulkan, ada tiga besar nama yang sering muncul dengan berbagai variasi peringkat. Mereka yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Secara posisi, Prabowo berada --atau diasumsikan sementara-- di pihak petahana bersama Ganjar. Anies oposan.
Pada waktu perolehan suara dalam survei menguat, dari parpol dan publik mengemuka berbagai formasi calon. Gerindra solid mendukung Prabowo maju lagi. PDIP menekan Ganjar untuk memberi ruang bagi putri Ketum PDIP yaitu Puan Maharani. Mas dari Jateng rencananya cukup menteri saja.
Effendi Simbolon, PDIP (sindonews.com, 5/6/2021):
"Realitanya di partai saya melihat kemungkinan terbesar itu Mbak Puan, kalau mas yang dari Jateng (Ganjar) saya kira paling ya sampai tingkat nanti jadi menteri lah gitu ya."Â
Otomatis dari pihak oposisi, Anies seng ada lawan. Sementara AHY masih jauh elektabilitasnya. Bahkan untuk itu seperti ada usaha agar dikerek ke urutan 3 yaitu dari sudut pandang capres yang sekaligus ketum parpol.
Manuver atau kebetulan, dua kandidat capres terpantau hadir di TMII kemarin. Memperingati acara haul 100 tahun mantan Presiden Soeharto, Prabowo dan Anies Baswedan hadir sebagai tamu undangan. Ganjar Pranowo tidak. Sepertinya tidak diundang. Dulu kawannya yaitu Djarot Saeful Hidayat diundang tapi terus balik kanan setelah di-huu oleh massa. Pilgub DKI 2017.
Anies Baswedan bukan baru kali ini hadir di acara keluarga Cendana di TMII. Pada saat Djarot Saeful Hidayat diteriaki massa di halaman, Anies bisa masuk ke dalam. Foto-foto ada pula bersama satu meja dengan Tommy Soeharto plus M Rizieq Shihab.
Prabowo Subianto pernah bukan siapa-siapa di lingkungan keluarga mantan presiden orde baru. Menantu, tetapi lalu berpisah. Rutin 5 tahun sekali desakan rujuk kembali bersama Titiek Soeharto digaungkan pendukung.
Bahkan sekarang masih 3 tahun menjelang pilpres, Prabowo sudah merapat ke TMII yang sekarang kabarnya dikelola negara. Dulu TMII diurus Yayasan Harapan Kita yang terafiliasi dengan keluarga Cendana. Yayasan yang lain yaitu Yayasan Supersemar.
Jika Pilpres 2024 laga Prabowo-Puan lawan Anies-(...) terjadi maka dapat dikatakan Cendana bisa berada di dua pihak. Prabowo menang, bagus; Anies yang jadi, oke. Seperti turnamen bulutangkis, pertarungan Prabowo lawan Anies akan dimenangkan Cendana.
Bagi pihak keluarga daripada Soeharto hal itu tentu bagus secara politik. Partai besutan yaitu Berkarya akan mendapatkan momentum untuk memperoleh suara lebih banyak dan lolos parliamentary treshold 4%.
Bagaimana dengan para mantan pendukung Jokowi dan kurang bergairah mengusung Prabowo-Puan?
Sangat mungkin loyalis Jokowi akan menunda sementara penggunaan hak politiknya. Tetapi sebelumnya, masih terbuka melakukan lobi dan tekanan politik agar salah satu kandidat yang maju  tidak punya beban moril terhadap Cendana.
Pada masa Jokowi-Maruf Amin saat ini, banyak aset dari anggota keluarga Cendana yang sedang dikejar pemerintah. TMII katanya sudah, Gedung Granadi, juga utang penyelenggaraan SEA Games 1997.
Kejar mengejar aset negara saat ini sedang seru. Selain aset-aset tadi ada juga 108 triliun dana BLBI yang masih diburu. Juga kasus-kasus tunggakan lain seperti Asabri dan Jiwasraya. Perburuan aset itu diwarnai pula drama KPK dengan Tes Wawasan Kebangsaannya yang telah mengeliminir Novel Baswedan --sepupu Anies-- dari  Gedung Merah Putih. Salah satu dari 75 pegawai yang gagal.
Menkopolhukam Mahfud MD (kompas.com, 5/6/2021):
"Korupsi sekarang semakin meluas. Lebih meluas dari zaman Orde Baru. Saya katakan, saya tidak akan meralat pernyataan itu. Kenyatannya saja, sekarang, hari ini korupsi itu jauh lebih gila dari zaman Orde Baru. Saya tidak katakan semakin besar atau apa jumlahnya. Tapi meluas."
Rencana anggaran alutsista Kemenhan sebesar Rp 1.750 triliun bocor ke publik. Harusnya itu rahasia negara. Menkopolhukam menimpali, korupsi saat ini lebih ganas dibanding orba. Bedanya, dulu terpusat, sekarang terdesentralisasi. Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan laporan, PLN rugi Rp 500 triliun. Garuda juga sedang kelu sayapnya, akibat beban Rp 70 triliun.
Apakah ada solusi kandidat alternatif di luar kemungkinan all Cendana final nanti? Hingga saat ini kemungkinan masih terbuka dan waktu masih cukup lama.
Persoalannya adalah jika pilpres nanti juga merupakan ajang kekuatan pihak-pihak yang tersangkut masalah di masa lalu. Saling mengunci.
Semoga saja kuncian-kuncian bisa lepas nanti dan Pilpres 2024 menyajikan pilihan capres yang menjanjikan.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H