Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengingat Kembali Tanggapan Moeldoko atas Insiden-insiden Janggal Ini

9 Maret 2021   11:10 Diperbarui: 9 Maret 2021   11:41 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Moeldoko ditekan kanan kiri, depan belakang, terkait tudingan melakukan kudeta atau pengambilalihan partai Demokrat. Tidak hanya dari Demokrat, tetapi juga dari pengamat dan relawan Jokowi sendiri.

Ketua KSP ini terlanjur melibatkan diri dalam kisruh internal Demokrat dengan menerima pinangan menjadi ketua umum versi KLB Deli Serdang. Tindakan Moeldoko dianggap tak masuk akal dan mencoreng pemerintahan Jokowi.

Dalam perjalanan kariernya sebagai Ketua KSP, sederet kejadian tak masuk akal pernah pula terjadi. Beberapa di antaranya yaitu pembakaran mobil-mobil di Semarang dan sekitarnya, modus serangan oleh orang gila, dan penusukan Syekh Ali Jaber almarhum.

Dalam kasus penusukan Syekh Ali Jaber almarhum yang terjadi pada 13 September 2020 di Bandar Lampung, Moeldoko bergerak cepat menjenguk korban. Tetapi yang terutama perlu digarisbawahi adalah Moeldoko meminta agar kejadian tidak dipolitisasi dan polisi dapat mengusut tuntas pelaku.

Pelaku AA menyerang Syekh Ali Jaber di tempat terbuka saat mengisi acara tausiah. Motif penyerangan belum jelas dan pelaku AA diberitakan sebagai penderita gangguan jiwa.

Soal modus gangguan jiwa ini sempat pula terjadi pada awal-awal karier Moeldoko menjadi pejabat istana.

Moeldoko (detik.com, 27/2/2018):

"Memang awalnya orang gila, tapi saya yakin suatu saat akan ketahuan siapa yang bermain di belakangnya. ... Ada yang diindikasikan orang gila, tapi saya sampaikan ini model lama. Saya paham betul modus operandi seperti itu karena saya cukup lama di Jakarta, mulai dari kapten dan kolonel di Jakarta 11 tahun, paham betullah peristiwa demi peristiwa."

Infografis insiden serangan terhadap pemuka agama (detik.com).
Infografis insiden serangan terhadap pemuka agama (detik.com).
Catatan detik.com, awal tahun 2018 terjadi 6 insiden penyerangan tokoh agama di berbagai lokasi. Berikut rekamannya:
  • 27 Januari, KH Umar Basri dari Cicalengka  mengalami serangan pembacokan;
  • 1 Februari, Ustad Prawoto di Bandung wafat dianiaya;
  • 3 Februari, Uloh di Garut mengaku dianiaya;
  • 4 Februari, gelandangan mabuk meneror ustad di Astana Anyar, Bandung;
  • 11 Februari, Romo Edmund dan 3 jemaat di Sleman, dianiaya;
  • 18 Februari, KH Hakam Mubarok Lamongan mengalami penganiayaan.

Enam insiden yang berdekatan itu 3 diantaranya melibatkan ODGJ, orang dengan gangguan jiwa. Sementara 3 sisanya bukan. Uloh ternyata tak mengalami penganiayaan. Romo Edmund  diserang Suliyono, anggota Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso. Sementara itu KH Hakam terlibat perkelahian biasa.

Tetapi peristiwa serupa dengan tersangka pelaku orang sinting atau orang tak dikenal ini beberapa kali terjadi pada waktu berbeda di tempat lain. 

Satu yang fenomenal yaitu teror pembantaian dukun santet tahun 1998 di Banyuwangi selama berminggu-minggu. Korbannya memang diindikasikan dengan sebutan dukun santet. Namun demikian nyatanya warga biasa menjadi korban dan sasaran penghasutan.

Pada tahun politik penyelenggaraan Pemilu 2019 kejadian janggal terkoordinir ada pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun