Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tertangkapnya Mensos Juliari-PDIP Imbangi Terciduknya Edhy Prabowo-Gerindra

6 Desember 2020   11:32 Diperbarui: 6 Desember 2020   11:52 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mensos Juliari Batubara saat menyerahkan diri ke KPK setelah dinyatakan status tersangka, 06/12/2020 (Foto: Antara/ Hafidz Mubarak A).

Apakah perlu geram lagi jika amarah sudah habis?

Saat-saat resesi ekonomi begini KPK malah tangkap pelaku korupsi. Mbok ya masa Covid ini KPK work from home dulu agar suasana tidak gaduh. Apalagi yang diringkus adalah orang-orang partai, nanti kambuh lagi hebohya.

Kemarin waktu Menteri KKP Edhy Prabowo dicokok. Orang-orang pada kebakaran jenggot dan kumis.

Hashim Jojohadikusumo tiba-tiba muncul, menolak habis-habisan tersangkut benur lobster. Apakah memang bersih ataukah karena hendak menyelamatkan Rahayu Saraswati --anaknya-- yang sedang pilkada. Yang jelas nama menhan --kakaknya-- ikut kena getah akibat menyebut-nyebut soal selokan.

Tak hanya kerabat menhan yang juga Ketum Gerindra, Prabowo; temali jerat gaduh di KKP membelit pula kaki JK, seorang tokoh Golkar.

Danny Pomanto yang sedang ikut Pilkada Makassar mengaitkan penangkapan Menteri Edhy dengan nama JK. Menurut rekaman yang bocor ke publik Pomanto menganggap JK diuntungkan dengan penangkapan kader Gerindra itu. Dasarnya (cuma) begitu.

Sontak hal itu membuat keluarga JK meradang. Muswirah, putri JK, mengambil langkah hukum untuk meminta klarifikasi dan pertanggungjawaban petahana Walikota Makassar itu.

Belum rampung episode koruptor di KKP kini rilis lagi drama di Kemensos.

Setelah pejabat eselon dibekuk, KPK juga ternyata mengejar menteri. Tidak perlu menunggu di bandara seperti kasus Edhy, KPK cukup panggil saja Juliari Batubara untuk menghadap. Dan ternyata kader PDIP itu dari segi disiplin termasuk oke juga. Tak perlu sampai ada panggilan kedua seperti kasus anu.

Kedua kasus terhangat korupsi yang melibatkan Gerindra dan PDIP itu dua-duanya berputar di sekitar fee. Edhy Prabowo tersangkut masalah ekspor benih lobster sedangkan Juliari terjerat dugaan mengutip dana bansos.

Barang bukti kasus suap di Kemensos, uang belasan milyaran rupiah dalam koper, 06/12/2020 (kompas.com).
Barang bukti kasus suap di Kemensos, uang belasan milyaran rupiah dalam koper, 06/12/2020 (kompas.com).
Padahal cuma sepuluh ribu perak, mengapa KPK tega sekali. Mungkin karena jumlah penerima bansos yang terkutip ada jutaan. Nilai total omset sekitar Rp 20 milyar selama dua periode pemberian bansos.

Firli Bahuri, Ketua KPK (pikiranrakyat.com, 06/12/2020):

"Untuk "fee" tiap paket bansos di sepakati oleh MJS dan AW sebesar Rp 10 ribu per paket sembako dari nilai Rp 300 ribu per paket bansos." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun