Ada apa dengan Fadli Zon dan Susi Pudjiastuti?
Mengikuti kabar penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo, Fadli dan Susi turut pula meramaikan jagat opini media. Uniknya kedua akun twitter mereka mencuit berita masa lalu berkaitan dengan ekspor benih lobster.
Setelah bungkam nyaris seharian Fadli Zon akhirnya buka mulut.
Tiga jam sebelum tulisan ini, anggota DPR Fraksi Gerindra itu membagi tautan berita mundurnya Edhy Prabowo. Setelah ditangkap KPK di Bandara Soetta dan menjadi tersangka, Menteri Edhy akhirnya mundur dari jabatan menteri dan wakil ketua umum di partainya.
Cuitan tersebut lantas diikuti tautan narasi lain.Â
Isinya yaitu soal saran Fadli Zon kepada Menteri Edhy sebagai sesama Gerindra setahun lalu. Ia minta agar Edhy mempertimbangkan kebijakan lobster yang ditetapkan menteri pendahulu yaitu Susi.
Fadli Zon, (detik.com, 17/12/2019):`
"Saya sarankan pada kolega saya Menteri Edhy Prabowo untuk mempertimbangkan masukan dan kritik yang baik soal benih lobster.
Jangan apriori walau datang dari manapun apalagi dari pendahulu @susipudjiastuti yang punya nasionalisme tinggi. Saya yakin Menteri Edhy Prabowo akan bijak bersikap."
Empat belas jam sebelum cuit Fadli, mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti juga mengangkat isu ekspor baby lobster kembali.
Yang dibagikan Susi yaitu link berita kompas.com Februari lalu seputar perdebatan dengan Effendi Gazali yang mendukung pembukaan kran ekspor benur si udang besar.Â
Effendi Gazali adalah pejabat KKP yaitu sebagai Ketua Komisi Pemangku Kepentingan dan Konsultasi Publik. Ia mengundang Susi untuk melakukan debat publik membahas pro-kontra kebijakan yang ia ambil.
Susi Pudjiastuti, mantan Menteri KKP:
"Keilmuan tinggi seorang guru besar, Doctor, dalam menjustifikasi / memperlihatkan/ meninggikan/ membenarkan Ignorances untuk Pembenaran Ekspor Bibit Lobster saya tidak berilmu dan saya berduka. Mari simak video ini."
Sepintas semua tampak normal jika kedua sosok itu berbicara tentang kebijakan benur lobster.