Seminggu setelah kembalinya Rizieq Shihab ke tanah air, FPI langsung melesat bak meteor. Diiringi pekik dukungan gelombang massa fans, agenda-agenda kegiatannya selalu heroik, bergairah, dan meriah.
Dampak dari kerumunan massa sudah terjadi.
Pada saat penjemputan HRS di bandara Soetta, tercatat 118 penerbangan terdampak penundaan. Ada 110 penerbangan domestik dan 8 internasional.
Membludaknya massa pendukung yang lain terjadi pula saat peringatan maulid di Tebet, Bogor, dan Petamburan. Pelanggaran protokol kesehatan mengorbankan pencopotan 2 Kapolda dan gelombang mutasi perwira lainnya. Selain itu 2 gubernur harus rela meluangkan waktu berjam-jam menjalani pemeriksaan di Mabes Polri.
Secara kasat mata itulah dampak nyata yang terjadi.
Selain insiden pelanggaran prokes dan gangguan lalu lintas, ada pula hal yang berpotensi menjerat Rizieq dengan FPI yang dipimpinnya. Ceramah Rizieq dalam peringatan Maulid Nabi berisi ujaran-ujaran yang sulit diterima warga negara lain. Narasi yang disampaikan bukan tentang semangat meneladani akhlak Rasulullah SAW; tetapi statement politik, hujatan terhadap TNI-Polri, dan hal yang menyinggung SARA berbalut isu revolusi akhlak.
Sejumlah kalangan mengecam isi ceramah maulid di Petamburan di antaranya Jimly Ashshiddiqie dan Pangdam Jaya Mayjen Dudung AR .
Jimly mengecam isi ceramah yang penuh dengan ujaran kebencian dan menantang. Mantan Ketua MK tersebut meminta aparat memberikan tindakan tegas.
Dari pihak pemerintah yang menjawab tantangan FPI bukan lagi polisi apalagi Satpol PP, tetapi langsung dari TNI.
Armada Koopssus (Komando Operasi Khusus) langsung gelar kendaraan tempur tepat di depan DPP FPI Petamburan Jl. KS Tubun. Baliho penyambutan Rizieq dan FPI yang bertebaran di ibukota langsung dibersihkan. Penurunan baliho FPI dikatakan Mayjen Dudung adalah perintah darinya. Sementara dari Kapuspen TNI Mayjen Achmad mengatakan bahwa penurunan baliho itu adalah dari Satpol PP dan masyarakat.
Soal gelar kendaraan perang milik pasukan khusus dikatakan TNI hanya kebetulan saja karena sedang lewat jl. KS Tubun. Tetapi tentu hal itu berkaitan pula dengan sidak Panglima TNI yang mengadakan apel siaga 3 pasukan elit TNI: Koppasus, Marinir, dan Paskhas.