Tambah kecewa Zainudin setelah tahu kepgub Anies ternyata tongpes. Sumbangan pihak pengembang buat DKI ternyata berlipat-lipat lebih kecil dibanding zaman BTP dahulu.
Zainudin, Ketua Bamus Betawi (detik.com, 08/ 07/ 2020).
"Kita perlu penjelasan yang jelas. Ini konstribusinya gimana, DPRD-nya tahu apa nggak kontribusi 5 persen. Ketika Ahok dulu kontribusinya 40 persen lho. Ini cuma 5 persen, adil apa nggak."Â Â
Senada dengan Bamus Betawi, Jaringan Warga Jakarta Utara atau Jawara sama pegelnya dengan Kepgub 237. Jawara tidak ingin Anies bersilat lidah mengotak-atik kosa kata. Â Koordinator Jawara Sanny Irsan bahkan mengancam gubernur yang sholeh pilihannya agar segera kembali ke jalan lurus dalam waktu seminggu.
Sanny Irsan, Koordinator Jawara (mediaindonesia.com, 08/ 07/ 2020):
"Menyangkut reklamasi ini kan untuk yang populer kan untuk warga di Jakarta Utara. Otomatis yang gerak sekarang ini masyarakat Jakut, terdiri dari nelayan, warga biasa. Kami masih memberikan deadline minggu ini. Apabia tidak dicabut akan turun massa karena kami ingin mengembalikan track-nya Anies sebagai gubernur yang sholeh bersih yang tidak mengingkari komitmen."
Beda dengan Bamus dan Jawara, PA 212 pilih dukung langkah Anies mereklamasi Ancol. Menurut Sekjen Bernard Abdul Jabbar izin reklamasi adalah hak gubernur untuk membuat kebijakan sesuai kebutuhan. Agak berliku-liku penjelasannya pada media suara.com. Di satu sisi setuju reklamasi Anies, tetapi tetap menolak reklamasi zaman BTP tanpa ada jembatan logika yang terang.
Apakah sikap PA 212 itu juga merupakan tanggapan FPI belum ada konfirmasi media. Dari Saudi belum ada kabar Rizieq Shihab sebagai pembina memberikan fatwa untuk menolak atau mengikut keputusan gubernur. Perlu sholat istikhoroh untuk memutuskannya, mudah-mudahan ada petunjuk.
Baik menolak atau mendukung langkah Anies yang balik badan soal reklamasi, FPI harus punya penjelasan logis. Konsistensi Anies yang berubah adalah urusan Pemprov DKI, tetapi konsistensi FPI adalah urusan sendiri. Hingga saat belum ada tanda-tanda tagar yang naik di twitter terkait persoalan itu, masih isu yang lama #TetapTolakRUUHIP.***