Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Luhut dan Erick Dibidik, Indonesia Bisa Kalah dalam Perang Nikel

2 Juli 2020   22:17 Diperbarui: 2 Juli 2020   23:42 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Presiden Joko Widodo (netralnews.com).

Isu reshuffle terus dilambungkan usai rekaman  pidato Jokowi saat rapat kabinet diunggah Setneg di kanal youtube.

Fadli Zon menganggap Jokowi drama jika gertakan pada awak kabinet tak segera berlanjut PHK. Dari kalangan pro-Jokowi juga demikian. Sejumlah menteri digadang-gadang harus lengser dengan sederet catatan hitam. Dari berbagai sumber, dua dari beberapa menteri yang harus turun adalah Luhut Binsar Panjaitan  dan Erick Thohir.

Menko Marves LBP masuk daftar usulan reshuffle terutama karena isu China. Sudah terlalu sering stigma sebagai agen atau antek China disematkan kelompok oposan pada mantan jenderal Kopassus tersebut. Hal itu antara lain berkaitan dengan menguatnya kerjasama RI-China hingga menggeser Jepang dari posisi dua di bidang investasi.

Alasan Luhut masuk rekomendasi untuk dicopot adalah kerjasama dengan China membahayakan ideologi. Namun, segampang itukah ideologi bisa berubah?

Faktanya,  Amerika Serikat sebagai biang kapitalisme ternyata bekerja sama dengan komunis China dalam banyak hal. Demikian pula Saudi Arabia yang tidak alergi bergaul dengan Beijing. Pun sebaliknya dari sisi Indonesia, menjalin pertemanan dengan banyak pihak  tak hanya dengan China, dan tak harus terkekang untuk tidak bekerjasama dengan negeri tirai bambu tersebut.

Selain Luhut, tagar #erickout --mengacu pada Menteri BUMN Erick Thohir-- juga sempat trending lusa kemarin di twitter. Tagar itu  yang dibumbui debat Adian Napitupulu dengan Staf Khusus BUMN, Arya Sinulingga, adalah pengerucutan dari desakan-desakan agar Erick out dari kabinet.


Mengapa Luhut dan Erick dibidik?

Dalam pidato pembukaan rapat kabinet  tanggal 18/ 06/ 2020 keduanya tidak disentil Jokowi secara terbuka seperti halnya kementerian kesehatan atau pemberdayaan usaha mikro. Saat itu Jokowi fokus menyorot anggaran penanganan Covid-19, bantuan sosial, serta pemberdayaan UMKM.

Baterai lithium akan mengubah peta ekonomi global 

Satu hal menarik yang menghubungkan Luhut dan Erick adalah komitmen mereka untuk membangun industri baterai kendaraan listrik berbasis nikel yaitu baterai lithium.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun