Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Catatan Covid-19, Reformasi Sistem Kesehatan Nasional Mendesak!

8 Juni 2020   16:25 Diperbarui: 9 Juni 2020   20:28 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi dalam pameran alat kesehatan produk dalam negeri di Istana Merdeka (Biro Pers Sekretariat Presiden).

Erick Thohir sebagai Menteri BUMN sudah mengakui bahwa mafia kesehatan di Indonesia menjadi penghambat layanan kesehatan yang berkualitas. Demikian juga dengan Presiden Jokowi yang sudah mengakui kekurangan-kekurangan dalam sistem kesehatan nasional.

Salah satu arahan Jokowi kepada Bappenas adalah permintaan untuk menata ulang sistem kesehatan nasional. Hal tersebut bulan lalu sudah dikemukakan Menteri PPN/ Bappenas, Suharso Monoarfa, dalam pertemuan konsultasi triwulan-an dengan Bappeda se-Indonesia (kompas.com, 26/ 05/ 2020).

Tentunya sistem kesehatan ini bukan hanya urusan Menteri Kesehatan dan Menteri BUMN plus Bappenas saja. Berkaitan dengan kualitas SDM nakes Menteri Pendidikan Nadiem Makarim perlu juga terlibat.

Ilmu kesehatan saat ini sudah sedemikian maju. Kompleksitas pengetahuan pencegahan, pengobatan, dan perawatan pasien sudah merambah teknologi informasi. 

Dalam pandemi Covid-19 kita dapat menyaksikan bagaimana Singapura, Korea Selatan, dan China begitu massifnya menggunakan pendekatan IT dalam membendung wabah. Hasilnya dapat kita lihat dalam statistik worldometer tadi.

Meskipun banyak aspek yang menentukan setiap pencapaian tiap negara dalam menghadapi pandemi, tetapi teladan baik harus kita ikuti.

Saat ini mungkin serangan penularan virus agak mereda setelah PSBB berlangsung beberapa bulan. Akan tetapi, ancaman gelombang kedua dan seterusnya bisa terjadi; juga potensi wabah lain di masa-masa mendatang. 

Selain memastikan masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara disiplin, pemerintah juga harus kritis mengevaluasi sistem kesehatan nasional kita.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun