Berbeda dengan tweet sebelumnya di jagat maya yang meledak-ledak, pidato Trump kemarin di Gedung Putih cenderung lebih berhati-hati, (reuters.com, 08/01/2020).
Didampingi Wapres Mike Pence dan Sekretaris Bidang Pertahanan Mark Esper, Presiden AS tersebut mengatakan bahwa Amerika tidak memandang perlu tindakan militer untuk membalas serangan rudal Iran. Sebagai balasannya Amerika hanya akan menjatuhkan sanksi ekonomi yang lebih keras kepada Iran.
Setelah sempat saling mengancam satu sama lain, baik Amerika maupun Iran kini tampak lebih menjaga pernyataan mereka masing-masing. Inggris, Perancis, dan Jerman pun sama-sama menyerukan deeskalasi dan stabilisasi wilayah konflik agar tidak meluas.
Presiden AS, Donald Trump:
“Fakta bahwa kita memiliki peralatan dan militer yang hebat ini, tidak berarti kita harus menggunakannya. Kami tidak ingin menggunakannya. Kekuatan Amerika, baik militer maupun ekonomi, adalah pencegah terbaik.”
Efeknya, harga minyak dunia menurun kembali setelah sempat melonjak akibat panasnya situasi di Timur Tengah yang disebut-sebut dapat memicu Perang Dunia III. Tagar #worldwar3 trending di medsos dan menjadi perhatian pemerintah Indonesia juga.
Dikutip dari oilprice.com, Rabu, 08/01/2020; harga minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) turun menjadi US$ 59,45/ barel dari sebelumnya US$ 65/ barel. Penurunan yang terjadi sebesar 5,18%.
Minyak jenis Brent yang sebelumnya berada di angka US$ 71,17/ barel juga merosot ke posisi US$ 65,22/ barel. Sementara harga gas alam turun sebesar 1,25%.
Kronologi konflik Iran-Amerika Serikat
Tanggal 07/01/2020, atau sehari sebelum pidato Trump di Gedung Putih, puluhan rudal yang diduga berasal dari arah Iran menyerang pangkalan militer Amerika Serikat dan sekutunya di Irbil dan Ain al-Assad, Irak.
Washington menyatakan bahwa tidak ada korban akibat serangan yang disebut Pimpinan Tertinggi Iran, Ayatulloh Ali Khamenei, sebagai “tamparan di wajah” Amerika tersebut.
Teheran menyebut tindakan tersebut sebagai respon yang paling lemah atas pembunuhan Komandan Pasukan Quds, Qassem Soleimani dan pimpinan jaringan milisi Hasheed Al Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis.
Soleimani dan Muhandis tewas akibat serangan rudal MQ-9 Reaper yang dilepaskan dari sebuah drone tempur, 03/01/2020.