Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Leptospirosis, Penyakit Infeksi yang Mengancam Pengungsi Banjir

8 Januari 2020   15:08 Diperbarui: 8 Januari 2020   23:16 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Bakteri tersebut dapat menyerang manusia lewat perantaraan hewan peliharaan seperti anjing, sapi, babi; atau hewan pengerat liar yaitu tikus.

Penyebaran penyakit ini terjadi di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.

Leptospira hidup dalam ginjal hewan yang terinfeksi sehingga air kencing hewan tersebut dapat menjadi media penularan. Bakteri yang tersebar lewat urin dan mengkontaminasi air dan tanah dapat bertahan hingga hitungan tahun.

Mengutip dari alodokter.com, serangan penyakit Leptospirosis akan muncul setelah 2 minggu hingga 1 bulan setelah seseorang terinfeksi. Gejalanya antara lain yaitu:

  • Mual/ muntah
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Demam/ meriang
  • Nyeri otot
  • Sakit perut/ diare
  • Ruam
  • Nyeri otot
  • Konjungtivitis
  • Bola mata menguning

Ketika terjadi banjir, aliran air yang berasal dari sungai yang kotor atau area habitat tikus liar akan bergabung menjadi satu dan menggenangi wilayah pemukiman. Bakteri Leptospira dengan mudah terbawa serta dan mengkontaminasi berbagai peralatan rumah tangga di dalam rumah.

Sebetulnya leptospirosis dapat ditangkal tubuh secara alami jika kita memiliki daya tahan tubuh yang baik. Permasalahannya adalah, ketika terjadi banjir maka tubuh juga terancam penurunan imunitas secara drastis akibat perubahan lingkungan dan terganggunya aktivitas. Apalagi jika banjir besar memaksa warga untuk mengungsi.

Faktor kelelahan fisik, kurang tidur, makan yang tidak teratur, dan stress, dapat menyebabkan daya tahan tubuh melemah. Sanitasi yang buruk dan ketersediaan air bersih yang langka ikut memperparah kondisi sehingga paparan bakteri Lepstopira terjadi lebih intens dalam waktu lama.

Tidak heran jika pengungsi pun menjadi rentan terserang berbagai penyakit termasuk leptospirosis.

Bakteri Leptospira interrogans, penyebab penyakit leptospirosis (medicineacademic.ru).
Bakteri Leptospira interrogans, penyebab penyakit leptospirosis (medicineacademic.ru).
Pada saat seseorang terinfeksi Leptospira dan muncul gejala serangan setelah 2 minggu, biasanya si penderita tersebut dapat pulih setelah 1 minggu jika sistem kekebalan membaik. Tetapi sebagian penderita --kurang lebih 10%--  dapat memasuki tahap berikutnya yang dikenal dalam dunia medis sebagai penyakit Weil.

Penyakit Weil ini pada intinya adalah kondisi di mana bakteri Leptospira sudah menyebar dalam tubuh penderita dan menyerang berbagai organ dan jaringan.

Kondisi serangan penyakit Weil ditunjukkan antara lain:

  • Gangguan sistem pernapasan: batuk berdarah, napas pendek
  • Kerusakan ginjal
  • Meningitis/ radang selaput otak
  • Gangguan jantung: miokarditis, gagal jantung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun