Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Bakteri tersebut dapat menyerang manusia lewat perantaraan hewan peliharaan seperti anjing, sapi, babi; atau hewan pengerat liar yaitu tikus.
Penyebaran penyakit ini terjadi di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Leptospira hidup dalam ginjal hewan yang terinfeksi sehingga air kencing hewan tersebut dapat menjadi media penularan. Bakteri yang tersebar lewat urin dan mengkontaminasi air dan tanah dapat bertahan hingga hitungan tahun.
Mengutip dari alodokter.com, serangan penyakit Leptospirosis akan muncul setelah 2 minggu hingga 1 bulan setelah seseorang terinfeksi. Gejalanya antara lain yaitu:
- Mual/ muntah
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Demam/ meriang
- Nyeri otot
- Sakit perut/ diare
- Ruam
- Nyeri otot
- Konjungtivitis
- Bola mata menguning
Ketika terjadi banjir, aliran air yang berasal dari sungai yang kotor atau area habitat tikus liar akan bergabung menjadi satu dan menggenangi wilayah pemukiman. Bakteri Leptospira dengan mudah terbawa serta dan mengkontaminasi berbagai peralatan rumah tangga di dalam rumah.
Sebetulnya leptospirosis dapat ditangkal tubuh secara alami jika kita memiliki daya tahan tubuh yang baik. Permasalahannya adalah, ketika terjadi banjir maka tubuh juga terancam penurunan imunitas secara drastis akibat perubahan lingkungan dan terganggunya aktivitas. Apalagi jika banjir besar memaksa warga untuk mengungsi.
Faktor kelelahan fisik, kurang tidur, makan yang tidak teratur, dan stress, dapat menyebabkan daya tahan tubuh melemah. Sanitasi yang buruk dan ketersediaan air bersih yang langka ikut memperparah kondisi sehingga paparan bakteri Lepstopira terjadi lebih intens dalam waktu lama.
Tidak heran jika pengungsi pun menjadi rentan terserang berbagai penyakit termasuk leptospirosis.
Penyakit Weil ini pada intinya adalah kondisi di mana bakteri Leptospira sudah menyebar dalam tubuh penderita dan menyerang berbagai organ dan jaringan.
Kondisi serangan penyakit Weil ditunjukkan antara lain:
- Gangguan sistem pernapasan: batuk berdarah, napas pendek
- Kerusakan ginjal
- Meningitis/ radang selaput otak
- Gangguan jantung: miokarditis, gagal jantung