Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dianggap Gagal Antisipasi Banjir, Anies Baswedan Hadapi Ancaman Pemakzulan

3 Januari 2020   01:12 Diperbarui: 3 Januari 2020   02:09 3594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Ketua BNPB Doni Munardo, dan Gubernur DKI Anies Baswedan saat jumpa pers setelah memantau banjir Jakarta menggunakan helikopter, 01/01/2020 (rri.co.id).

Banjir yang menyambut di awal tahun 2020 memang dahsyat. 

Menurut BNPB, di Jabodetabek hingga hari kedua bencana tercatat ada 30 korban jiwa. Dari jumlah tersebut  9 di antaranya berasal dari Jakarta. Sementara untuk jumlah pengungsi sudah lebih dari 60.000 orang.

Keinginan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk fokus pada penanganan korban banjir sudah benar pada awalnya. Namun entah mengapa hal itu kemudian melenceng dari niat semula. Silang pendapat terjadi antara Anies dengan pemerintah pusat.

Anies terlibat perdebatan sengit dengan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono soal normalisasi sungai di Jakarta yang menjadi tanggung jawab bersama antara Pemprov DKI dan pemerintah pusat. Menurut Anies urusan normalisasi sungai seharusnya ditangani pusat.

Basuki tangkas menjawab.

Memang urusan normalisasi sungai adalah tanggung jawabnya (Cisadane dan Ciliwung dikelola BBWSCC, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane). Namun penertiban bantaran di kiri dan kanan sungai adalah bagian Pemprov DKI, dan itu terkendala banyaknya warga yang menghuni wilayah itu.

Ketika  Basuki menyinggung manfaat normalisasi yang seharusnya 33 km dan baru selesai setengahnya, Anies menukas bahwa normalisasi bukan jaminan.  Kampung Pulo buktinya, terimbas luapan air meski sudah ada normalisasi sungai.

Tidak hanya dengan menteri, Anies juga terjebak polemik soal penyebab banjir dengan Presiden Jokowi.

Jokowi awalnya mengemukakan sebuah pernyataan normatif, sangat umum; bahwa salah satu faktor penyebab banjir adalah rendahnya disiplin warga dalam membuang sampah.

Menanggapi pertanyaan wartawan terkait hal itu, Anies mengatakan bahwa sampah bukanlah faktor. Bandara Halim Perdanakusuma  yang bersih pun tidak dapat mengelak dari genangan banjir. Menurutnya, curah hujan yang tinggi yang jadi penyebab.

Anies Baswedan, 02/01/2020: 

"Halim itu setahu saya tidak banyak sampah, tapi bandaranya kemarin tidak bisa berfungsi. Apakah ada sampah di bandara? Rasanya tidak, tapi Bandara Halim kemarin tidak bisa digunakan."

Sebelumnya Pemprov DKI sempat terlibat jual beli komentar dengan istana soal antisipasi banjir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun