Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Sebelum Penyerang Novel Ditangkap, Terjadi Mutasi 406 Perwira Polri

28 Desember 2019   06:01 Diperbarui: 28 Desember 2019   22:12 7277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tertangkapnya dua anggota polisi aktif, RM dan RB, sebagai pelaku penyiram air keras terhadap Novel Baswedan disambut baik banyak pihak. 

Ada beberapa peristiwa menarik sebelum penangkapan pelaku.

Pertama, pergantian Kapolri; Tito Karnavian digantikan Idham Azis.

Kemudian yang kedua, promosi atau rotasi 406 perwira menengah dan perwira tinggi Polri. Keputusan tersebut diambil Idham Azis setelah dirinya resmi memimpin korps Bhayangkara.

Sempat heboh  isu 'geng Solo'  mewarnai proses pergeseran jabatan yang melibatkan nama Kepala Bareskrim Listyo Sigit Prabowo. Namun hal itu sudah dibantah pihak istana. 

Sebelum menjadi Kabareskrim, Komjen Listyo Sigit pernah menjabat Kapolresta Solo saat Jokowi menjadi Walikota Solo; kemudian pernah juga menjadi ajudan Jokowi selama dua tahun, 2014-2016.

Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo saat mengumumkan penangkapan pelaku penyerangan terhadap Penyidik KPK Novel Baswedan, 27/12/2019 (detik.com).
Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo saat mengumumkan penangkapan pelaku penyerangan terhadap Penyidik KPK Novel Baswedan, 27/12/2019 (detik.com).
Kasus serangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan merupakan kasus yang rumit. High profile.

Proses pengungkapannya berlangsung lama, 2,5 tahun, dan akan bertambah lama lagi hingga anatomi kasus tersebut dapat dibedah seutuhnya secara transparan.

Dugaan keterlibatan internal Polri sendiri sangat kental.

Novel Baswedan sendiri adalah mantan anggota dan beberapa kasus yang ditanganinya diduga melibatkan sejumlah perwira tinggi kepolisian.  Salah satu kasus besar tersebut yaitu korupsi e-KTP.

Semakin menguat indikasi tersebut setelah Kabareskrim mengumumkan bahwa terduga penyerang merupakan anggota polisi aktif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun