Tertangkapnya dua anggota polisi aktif, RM dan RB, sebagai pelaku penyiram air keras terhadap Novel Baswedan disambut baik banyak pihak.Â
Ada beberapa peristiwa menarik sebelum penangkapan pelaku.
Pertama, pergantian Kapolri; Tito Karnavian digantikan Idham Azis.
Kemudian yang kedua, promosi atau rotasi 406Â perwira menengah dan perwira tinggi Polri. Keputusan tersebut diambil Idham Azis setelah dirinya resmi memimpin korps Bhayangkara.
Sempat heboh  isu 'geng Solo' mewarnai proses pergeseran jabatan yang melibatkan nama Kepala Bareskrim Listyo Sigit Prabowo. Namun hal itu sudah dibantah pihak istana.Â
Sebelum menjadi Kabareskrim, Komjen Listyo Sigit pernah menjabat Kapolresta Solo saat Jokowi menjadi Walikota Solo; kemudian pernah juga menjadi ajudan Jokowi selama dua tahun, 2014-2016.
Proses pengungkapannya berlangsung lama, 2,5 tahun, dan akan bertambah lama lagi hingga anatomi kasus tersebut dapat dibedah seutuhnya secara transparan.
Dugaan keterlibatan internal Polri sendiri sangat kental.
Novel Baswedan sendiri adalah mantan anggota dan beberapa kasus yang ditanganinya diduga melibatkan sejumlah perwira tinggi kepolisian. Â Salah satu kasus besar tersebut yaitu korupsi e-KTP.
Semakin menguat indikasi tersebut setelah Kabareskrim mengumumkan bahwa terduga penyerang merupakan anggota polisi aktif.Â