Membaca indeks berita kompas.com hari ini agak surprise juga membaca tulisan yang membahas soal perang dagang Indonesia-Uni Eropa. Tulisan yang saya tayangkan kemarin tiba-tiba muncul di sana, berada dalam list berita. Siapa yang tidak senang kalau hasil karya kita masuk media mainstream sekelas Kompas.
Sedikit keraguan menyeruak melihat ilustrasi yang berbeda dengan artikel  yang saya buat. Ah.. barangkali redaksi ingin membuat tampilan lebih baik mungkin. Berita tersebut kemudian saya klik.
Ternyata artikel tersebut memang bukan karya saya. Judulnya saja yang memang mirip, hanya berbeda dalam penulisan tahun. Oalah.. cuma mirip doang. Hati yang tadinya berbunga-bunga kemudian mengkeret kembali ke ukuran semula.
Dari kejadian tersebut saya menarik beberapa pelajaran. Ternyata selain konten judul juga termasuk elemen penting di dalam tulisan.
Sebelum menulis di Kompasiana, biasanya saya searching dahulu khawatir ada judul yang mirip. Kan nggak enak kalau terjadi begitu. Setelah masalah judul selesai  baru kemudian tema/ konten.
Isu yang aktual atau menarik pasti banyak yang mengulas. Di sinilah pentingnya kejelian kita untuk membuat sudut pandang yang berbeda dengan penulis lain.
Beberapa kali saya membatalkan menulis artikel karena sudut pandang yang saya bidik ternyata sudah keduluan orang. Membuat yang lain rasanya belum tentu sama.
Setiap penulis pasti pernah merasakan suatu chemistry tersendiri dengan suatu sudut pandang tertentu pada satu tema yang cocok. Klop.
Ciri-cirinya antara lain menulis lancar tanpa hambatan. Pilihan kata dan sistematikanya pun seolah-olah tinggal memindahkan saja dari kepala. Pokoknya asyik.
Berbeda saat pikiran sedang buntu. Menulis begini salah, menulis begitu keliru.
Dalam keadaan tersebut tiap penulis punya cara berbeda-beda dalam mengatasinya. Ada yang lalu menyeruput kopi, ada yang mengisap rokok dalam-dalam. Seperti gaya penyair Chairil Anwar.
Andai masih belum juga ide yang jitu, ada baiknya meluangkan waktu lebih banyak untuk jalan-jalan.
Agar happy acara jalan-jalannya silakan simak tips berikut ini:
"Enam Penyebab Travelling Anda Kurang Happy"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H