Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sandiaga Uno dan Tiga Anak Tangga Politik Erick Thohir

23 Oktober 2019   02:03 Diperbarui: 25 Oktober 2019   05:20 2118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay

Erick Thohir bersahabat dengan Sandiaga Uno. Keduanya adalah pengusaha muda Indonesia yang sukses dalam dunia bisnis.

Belakangan ini nama mereka sering diliput media bukan untuk  urusan bisnis tetapi dalam percaturan politik nasional. Kurang lebih selama dua tahunan ini.

Update posisi terakhir, Erick masuk kabinet Jokowi-Maruf, menjadi Menteri BUMN. Sedangkan Sandi sempat diisukan menjadi salah satu calon menteri usulan Gerindra, yang kini merapat dengan kubu mantan lawannya. Isu itu ternyata belum terwujud.

Sandiaga Uno seperti yang kita tahu, merintis karier politik dengan track yang relatif cepat.

Dari bukan siapa-siapa dalam dunia politik, langsung melejit menjadi cawagub dalam pemilihan Gubernur DKI mendampingi Anies Baswedan.

Mereka sukses mengalahkan petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Dengan segala keriuhan kontroversi yang menyita perhatian publik pada saat itu.

Anies sebelum maju pilgub sudah punya modal politik dan popularitas. Kariernya yaitu pernah menjadi inisiator Indonesia Mengajar dan tim sukses Jokowi-JK  dalam Pilpres 2014. Anies juga sempat dipercaya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan selama 20 bulan dalam kabinet Jokowi jilid pertama.

Meskipun belum punya nama seperti Anies, Sandiaga punya keunggulan kompetitif dalam hal dukungan finansial.

Selama Pilkada 2017, kontribusi dana logistik yang diberikan Sandi tercatat mencapai  Rp 108 M (kompas.com, 18/04/2017). Tidak jauh dari kisaran yang pernah dikalkulasi Ahok sebelumnya.

Pada saat perhelatan kontestasi Pilpres 2019 mulai dibuka, Sandi melakukan langkah spekulatif yang cukup berani. 

Sandi  meninggalkan kursi wakil gubernur untuk mendampingi Prabowo Subianto, berduet menantang petahana, Jokowi-Ma'ruf.

Nama  inisiator OK OCE ini sebenarnya bukan nama yang populer dalam bursa bakal cawapres Prabowo. Bahkan mungkin sama sekali tidak diperhitungkan.

 Forum Ijtimak Ulama sebagai elemen kubu oposisi  yang cukup berpengaruh tidak pernah mencatat Sandi dalam nominasinya. Kandidat cawapres ketika itu adalah sederet nama ustadz  dan hanya satu nama dari Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.

Tak lama berselang,  misteri aksi senyap Sandi meraih kursi cawapres perlahan terungkap.

Selama berlangsung laga pilpres, pengusaha berdarah Gorontalo ini telah menjual saham yang dimilikinya dengan nilai Rp 633,45 M (cnbc.com, 12/04/2019). Fantastis.

Berbeda dengan Sandiaga Uno, Erick Thohir tak pernah terdengar jual saham. Pendiri Mahaka Group ini  jejaknya terlihat lebih mengandalkan keringat hingga meraih posisi saat ini.

Anak tangga pertama Erick ketika masuk lingkaran elite politik adalah ketua panitia penyelenggara Asian Games 2018 yang berlangsung sukses.

Belum kering keringatnya, kubu Jokowi menjelang Pilpres 2019 langsung menyodorkan tantangan berikutnya, menjadi ketua TKN, Tim Kampanye Nasional. Targetnya cuma satu: Jokowi menang!

Kubu Prabowo-Sandi ketika itu agaknya cukup ketar-ketir juga ketika  petahana mendapuk Erick sebagai ujung tombak tim kampanye.

Bagaimanapun juga Erick paham luar dalam siapa Sandi, sedangkan Prabowo sendiri adalah mantan pasangan Megawati dalam pilpres terdahulu. Petahana unggul soal asupan informasi kelebihan dan kekurangan lawan. Berat.

Tim kampanye kubu penantang sempat melontarkan wacana bahwa raut Erick tidak happy dengan penunjukkan itu. Namun nyatanya fait accompli itu tidak berhasil.

Terbukti dalam hasil akhir perhitungan suara, kerja Erick dan TKN membuahkan hasil gemilang. Jokowi-Ma'ruf berhasil memenangkan laga pilpres dengan skor 55,5% dibanding Prabowo-Sandi yang hanya mengantongi 45,5% suara.

Jokowi tidak lupa jerih payah Erick. Yang telah berjuang  bersama tim kampanye mempertahankan kursi pimpinan tertinggi lembaga eksekutif negeri ini.

Pascapilpres, satu kursi kabinet dalam pemerintahan kemudian dipercayakan kepadanya.

Hanya tersisa sedikit waktu beberapa saat lagi bagi Erick untuk  beristirahat.

Setelah kabinet dilantik Rabu ini, 23 Oktober 2019, ia harus siap-siap berpeluh lagi. Langsung tancap gas bekerja merealisasikan program-program Jokowi-Ma'ruf yang dahulu ia kampanyekan bersama tim yang dipimpinnya.

Jika sukses kembali diraih maka kesempatan untuk menapak anak tangga yang lebih tinggi tidak mustahil akan terbuka lebar. Kerjanya diawasi dan dinilai tidak hanya oleh presiden saja, tetapi juga oleh rakyat.

Demikian perjalanan karier politik dua sahabat sekaligus rival dalam berkompetisi  ini.

Anda bukan siapa-siapa dan mau terjun dalam dunia politik di Indonesia? Silakan pilih satu  dari dua jalur yang tersedia seperti model di atas. Komposisi racikannya tidak jauh dari itu.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun