Nama  inisiator OK OCE ini sebenarnya bukan nama yang populer dalam bursa bakal cawapres Prabowo. Bahkan mungkin sama sekali tidak diperhitungkan.
 Forum Ijtimak Ulama sebagai elemen kubu oposisi  yang cukup berpengaruh tidak pernah mencatat Sandi dalam nominasinya. Kandidat cawapres ketika itu adalah sederet nama ustadz  dan hanya satu nama dari Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.
Tak lama berselang, Â misteri aksi senyap Sandi meraih kursi cawapres perlahan terungkap.
Selama berlangsung laga pilpres, pengusaha berdarah Gorontalo ini telah menjual saham yang dimilikinya dengan nilai Rp 633,45 M (cnbc.com, 12/04/2019). Fantastis.
Berbeda dengan Sandiaga Uno, Erick Thohir tak pernah terdengar jual saham. Pendiri Mahaka Group ini  jejaknya terlihat lebih mengandalkan keringat hingga meraih posisi saat ini.
Anak tangga pertama Erick ketika masuk lingkaran elite politik adalah ketua panitia penyelenggara Asian Games 2018 yang berlangsung sukses.
Belum kering keringatnya, kubu Jokowi menjelang Pilpres 2019 langsung menyodorkan tantangan berikutnya, menjadi ketua TKN, Tim Kampanye Nasional. Targetnya cuma satu: Jokowi menang!
Kubu Prabowo-Sandi ketika itu agaknya cukup ketar-ketir juga ketika  petahana mendapuk Erick sebagai ujung tombak tim kampanye.
Bagaimanapun juga Erick paham luar dalam siapa Sandi, sedangkan Prabowo sendiri adalah mantan pasangan Megawati dalam pilpres terdahulu. Petahana unggul soal asupan informasi kelebihan dan kekurangan lawan. Berat.
Tim kampanye kubu penantang sempat melontarkan wacana bahwa raut Erick tidak happy dengan penunjukkan itu. Namun nyatanya fait accompli itu tidak berhasil.
Terbukti dalam hasil akhir perhitungan suara, kerja Erick dan TKN membuahkan hasil gemilang. Jokowi-Ma'ruf berhasil memenangkan laga pilpres dengan skor 55,5% dibanding Prabowo-Sandi yang hanya mengantongi 45,5% suara.