Berikutnya apa? Masak DPR lagi, kecenderungannya pasti kursi presiden.
Tetapi Mega kabarnya punya utang sama Prabowo untuk membantunya  jadi RI 1 yang hingga kini belum kesampaian.
Baiklah menunda sebentar, toh Puan masih muda, kelahiran 1973. Formasi Prabowo-Puan cukup cantik dan realistis di Pilpres 2024 nanti. Sekalian menunaikan  janji lama.
Bagaimana  jika Prabowo urung maju? Kader lapis kedua siap. Sandiaga Uno sekarang sudah kembali ke habitatnya semula di Gerindra.
Jika berpasangan dengan Sandi  maka posisi PDIP lebih diuntungkan. Tidak mungkin Puan yang menjadi wakil. Ambisi PDIP justru lebih cepat diwujudkan.
Itu jika dilihat dari sudut  kepentingan PDIP dan Gerindra.
Fakta lain, kekuatan politik yang signifikan saat ini adalah Golkar, yang punya dua kader unggulan sebagai pusat gravitasinya; Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo.
Nasdem juga bisa saja sewaktu-waktu berubah pikiran. Membuka front baru dengan menggalang kekuatan bersama PAN, Demokrat, dan PKS. Secara terang-terangan atau diam-diam.
Cukup menarik untuk disimak, bagaimana manuver-manuver para petinggi parpol akan terjadi  dalam lima tahun kedua kepemimpinan Jokowi.
Yang pasti bagi Jokowi-Ma'ruf dan koalisinya, agenda-agenda untuk merealisasikan janji kampanye harus segera diwujudkan. Karena itulah modal utama untuk tampil lagi dalam pesta demokrasi 2024 nanti secara meyakinkan.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H