Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Blackout 10 Jam, Ada Apa dengan Ralat Penjelasan PLN?

5 Agustus 2019   01:09 Diperbarui: 5 Agustus 2019   12:51 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sripeni Inten Cahyani (tengah), Plt. Dirut PLN dalam konferensi pers soal pemadaman listrik yang berlangsung sekitar 10 jam di Banten, DKI, Jabar, dan sebagian Jateng (kompas.com).

Pemadaman listrik total atau blackout selama kurang lebih 10 jam menyebabkan konsumen meradang. Tagar #matilampu menjadi trending topic.

Selain aktivitas rumah tangga terganggu, fasilitas publik yang lain juga jadi ikut terimbas. 

Di Jakarta MRT dan KRL off,  padahal sistem MRT menurut PLN memiliki cadangan daya. Lampu lalu lintas dan gerbang tol juga terganggu hingga menyebabkan kemacetan yang cukup panjang. Entah kenapa jaringan seluler juga ngadat, apakah karena operator tidak mempunyai genset untuk back up listrik PLN?

Dari Elshinta ada sedikit titik terang, katanya 6 gas turbin di Suralaya, Banten, kena trip atau gangguan. Yang ke-7 malah dalam posisi mati. Sementara itu, Pasokan dari Cilegon juga idem, mengalami gangguan. Ditambah lagi adanya gangguan transmisi SUTET yang juga ikut-ikutan rewel.

Setelah listrik menyala kembali dan internet normal, channel berita jadi tujuan utama untuk mencari tahu apa yang terjadi siang tadi.

Konferensi pers Plt Dirut PLN yang dilantik Jumat kemarin lusa, Sripeni Inten Cahyani,  menyatakan bahwa blackout terjadi karena gangguan transmisi di Ungaran dan Pemalang. Dalam kesempatan itu Sripeni juga membantah adanya sabotase atau motif politik. 

Pemadaman di Jawa dan Bali juga pernah terjadi tahun 1997 dan 2018 lalu.

Dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN,  I Made Suprateka juga mengatakan hal senada. Pemadaman aliran listrik terjadi karena gangguan transmisi, sama seperti yang dikatakan Sripeni.

Tagar #matilampu  di twitter kemudian berubah menjadi #terimakasihpln.

Bagaimana dengan kabar gangguan 6 gas turbin yang penulis dengar siang tadi?

PLTU Suralaya, Banten, pemasok 3400 Mw listrik, terbesar se-ASEAN (katadata.com).
PLTU Suralaya, Banten, pemasok 3400 Mw listrik, terbesar se-ASEAN (katadata.com).
Searching lagi berita, ketemulah akhirnya.

Adalah I Made Suprateka juga yang menjelaskan soal masalah pada 6 gas turbin di Suralaya. Ralat berita yang disampaikan di CNN membuat semuanya jadi terang benderang. Memang ada perubahan penjelasan soal penyebab pemadaman listrik setengah hari kemarin.

Rasa penasaran yang  justru muncul adalah mengapa Sripeni menyinggung soal sabotase dan motif politik. Padahal tidak ada berita yang menyebut rumor itu sebelumnya di media.

Kemudian yang lebih mendasar adalah, soal logika penjelasan penyebab pemadaman listrik yang mendapat sorotan internasional itu. Diketahui Reuters, BBC London, AFP, hingga South China Morning Post ikut memberitakan soal blackout di Jawa ini.

Jika memang penyebabnya adalah masalah trip transmisi 500 Kv (kilovolt) di Ungaran-Pemalang itu, ini berarti gas turbin di Suralaya dan Cilegon baik-baik saja. 

Lalu terkait penjelasan adanya lonjakan beban puncak konsumsi listrik, semestinya pada hari Minggu justru menurun karena perkantoran banyak yang libur. Puncak konsumsi listrik untuk Jakarta adalah 5000 Mw (megawatt) , dan PLN sanggup menyediakan 8000 Mw.

Konsumsi listrik harian tentu PLN lebih paham kapan naik turunnya dan bagaimana mengelola distribusinya.

Kedua hal terakhir tadi yang masih belum jelas betul.

Tetapi dengan 'terapi' pemadaman 10 jam tadi ada juga sisi baiknya. Ternyata banyak hal yang sepertinya biasa saja menjadi begitu berarti saat kehilangannya. 

Penerangan, layanan transportasi dan komunikasi, hingga air bersih bagi yang menggunakan pompa listrik, juga penuhnya batere HP. 

Semoga tidak ada yang 'iseng' mengusik pelayanan publik yang sangat vital itu. Mudah-mudahan pula investigasi independen dapat mengungkap penyebab masalah itu yang sebenarnya.***

Sumber: CNN | Kompas | Tribunnews | Okezone | BBC

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun