Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tarik Tunai di Minimarket Jadi Mudah dengan Layanan Jaringan Prima

24 Juli 2019   13:07 Diperbarui: 24 Juli 2019   13:29 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Jaringan Prima pada kartu debit (dokpri).

Saat ini terdapat 120.000 mesin ATM berlogo PRIMA di Indonesia yang memudahkan nasabah melakukan transaksi tarik  tunai, transfer antarbank, atau sekadar cek saldo. Melalui mesin ATM, nasabah dapat bertransaksi secara real time 24 jam penuh, tanpa jeda hari libur, dengan 80 mitra bank Prima ATM yang terhubung secara online.

Tanpa mesin ATM kita hanya bisa mengandalkan  kantor cabang bank yang beroperasi secara offline pada hari dan jam kerja saja. Betapa menderitanya ketika hal itu terjadi.  Saya pernah mengalami masalah tersebut ketika kehilangan dompet beserta kartu-kartu identitas dan kartu ATM di dalamnya.

Manfaat luar biasa tetapi jarang disadari ini merupakan salah satu terobosan yang dilakukan  Jaringan Prima, penyedia jasa switching payment milik PT Rintis Sejahtera (RINTIS).

Selain mengelola layanan transaksi melalui mesin ATM yang disebut Prima ATM tadi, Jaringan Prima juga memiliki  4 produk lain  yaitu: Prima Debit, Prima Payment Solution, Transaksi Internasional, dan Top-Up Uang Elektronik. Produk-produk Jaringan Prima tersebut bagi saya sudah menjadi partner utama dalam hampir semua urusan transaksi keuangan tanpa batasan waktu dan tempat.

Di antara 5 produk Jaringan Prima, yang paling sering saya gunakan adalah Prima Debit; layanan transaksi pembayaran non-tunai melalui mesin EDC.

Saat ini sudah terdapat 14 bank acquirer EDC dan 60 bank issuer yang terhubung dengan Prima Debit.  Jumlah jaringan EDC sendiri di Indonesia cukup fantastis: sekitar 1.200.000!  

Salah satu penyebab yang membuat saya beralih lebih sering menggunakan Prima Debit adalah kemudahan tarik  tunai di minimarket melalui mesin EDC. Setelah membayar belanjaan, top-up uang elektronik, isi pulsa dan kuota internet, biasanya saya melakukan tarik tunai untuk mengisi cadangan uang cash di dompet.

Pola ini bagi saya sangat cocok dan menyenangkan karena selain sangat menghemat waktu juga bisa mengurangi frekuensi penggunaan mesin ATM.

Pada awalnya saya kurang begitu berminat saat ditawari kasir untuk menarik uang secara tunai. Tetapi setelah dirasakan manfaatnya, ternyata layanan ini sangat bermanfaat.

Menggunakan ATM memang cukup praktis tetapi beberapa hal telah membuat saya lebih memilih tarik tunai melalui mesin EDC di minimarket.

Pengalaman kurang menyenangkan seperti kartu ATM tertelan atau tertahan cukup lama dalam mesin membuat saya khawatir dan ragu saat menggunakan mesin ATM. Apalagi di saat-saat kritis ketika dalam perjalanan atau sedang diburu waktu. Belum lagi antrian panjang, ATM error, atau mesin kehabisan uang.

Saya memanfaatkan layanan Prima ATM hanya untuk melakukan transaksi-transaksi utama bulanan saja, melalui mesin yang ada di kantor cabang bank. Selain jumlahnya banyak, mesin ATM di tempat tersebut jarang ngadat karena mungkin lebih terpelihara.

Walaupun uang digital semakin membuat hidup jadi lebih cashless, tetapi transaksi tunai saat ini belum semua tergantikan. Itulah yang membuat uang fisik harus selalu siap di dalam saku.

Meskipun begitu, saya juga tidak nyaman membawa uang dalam jumlah banyak di dalam dompet; biasanya hanya untuk keperluan transaksi selama 1 minggu-an saja atau bahkan kurang. Hal inilah yang membuat frekuensi  tarik tunai menjadi bertambah. Setelah persediaan menipis, dompet kemudian di-refill lagi di minimarket seperti Alf*mart atau Ind*mart yang berada di sekeliling tempat saya.

Tarik tunai melalui mesin EDC di minimarket memang ada sisi kekurangan. Sebelumnya kita harus berbelanja dulu di toko tersebut dan jumlah penarikan yang nominalnya terbatas. Tetapi seperti yang disebutkan di atas, kekurangan tersebut tidak terasa  karena saya memang perlu membeli sesuatu dan kebutuhan uang tunai yang tidak terlalu besar.

Cara tarik tunai di minimarket juga lebih mudah dan bisa dikatakan tanpa kesulitan sama sekali kecuali adanya syarat dan ketentuan tadi.

Setelah pembayaran barang yang kita beli selesai, biasanya kasir akan bertanya apakah kita akan tarik tunai atau tidak. Kalau iya, selanjutnya kita akan ditanya berapa nominal uang yang mau kita tarik. Keseluruhan pembayaran dan jumlah uang yang kita tarik tunai diselesaikan dalam satu transaksi. Selesai.

Kadang kasir mungkin lupa. Jika hal itu terjadi kitalah yang harus bertanya apakah memungkinkan untuk tarik tunai di situ, kalau memang kita memerlukannya.

Semudah itu cara tarik tunai melalui mesin EDC di minimarket yang terhubung layanan Prima Debit. 

Menurut saya cara ini lebih gampang jika dibandingkan menggunakan produk uang digital (untuk saat ini) yang harus menggunakan OTP (one time password). Masalah OTP ini yang membuat beberapa kali transaksi di minimarket gagal saya lakukan karena jaringan internet yang tidak stabil. Waktu transaksi di depan kasir jadi lama sehingga antrian di belakang semakin menumpuk dan bikin malu.

Demikianlah sekilas beberapa kemudahan  yang saya (dan kita) peroleh dari Jaringan Prima. Sesuatu yang tadinya seperti terjadi begitu saja, padahal ada teknologi terkini dan terobosan-terobosan yang berada di belakangnya.

Mudah-mudahan inovasi Jaringan Prima terus berkembang untuk mempermudah nasabah melakukan transaksi keuangan, tidak hanya di area Jabodetabek saja tetapi di daerah-daerah juga. Selain itu masalah keamanan data nasabah menjadi hal sangat penting untuk diperhatikan agar tidak jatuh ke tangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun