Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Ingin Kuasai 80% Kursi Parlemen, Golkar Gelisah

19 Juni 2019   21:50 Diperbarui: 20 Juni 2019   02:15 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi (tempo.co).

PKS bengong ditinggal sendiri?

Belum ada tanda-tanda PKS berminat mendekat kepada paslon pemenang Pemilu kemarin.

Peran oposisi yang dilakukan kemarin bersama Gerindra sudah terbukti mampu meningkatkan perolehan suara. Dengan memainkan peran tersebut posisi tawar mereka pada Pemilu 2024 nanti akan bertambah kuat. Terlebih jika elit PDIP gagal mengakomodasi kepentingan-kepentingan partai pendukung yang lain.

Kalau Gerindra membuat perhitungan lain untuk mengantisipasi 2024 berarti PKS harus siap ditinggal sendiri.

Gerindra walaupun perolehan suara parlemen bertambah tetapi kekalahannya dalam Pilpres akan memaksa mereka meninjau ulang asumsi-asumsi politik yang digunakan, termasuk kedekatannya dengan kelompok Islam garis keras.

Masyarakat juga bisa menilai, sikap opositif yang mengarah pada polarisasi yang tidak sehat sudah tidak dapat ditolerir lagi.

Meningkatnya kuantitas dan kualitas hoaks, ujaran kebencian, hingga yang paling parah yaitu gerakan makar, tidak boleh diabaikan atas nama demokrasi. Siapa dalang kerusuhan 22 Mei sesungguhnya yang nanti terungkap akan betul-betul menentukan nasib parpol oposan, baik di kalangan mereka sendiri maupun di mata rakyat se-Indonesia.

Di luar konstelasi parpol yang ada --kelompok petahana vs. oposan--, pada periode kedua pemerintahan Jokowi tidak menutup kemungkinan adanya penguatan kelompok masyarakat kritis. Mereka tidak hanya akan keras terhadap kelompok elit oposan yang destruktif tetapi juga akan cenderung skeptis terhadap rezim Jokowi.

Carut marut penanganan Kemenkumham terhadap koruptor di LP, wajah dunia pendidikan yang tidak semakin jelas bentuknya, juga pengelolaan BPJS;  adalah sederet pekerjaan rumah yang harus dituntaskan segera oleh pemerintah.

Seandainya Jokowi memang ingin membuat keputusan gila demi negara dan bukan sekadar lip service, mulailah dari hal-hal yang sangat jelas kelihatan tersebut di atas. Jangan ragu-ragu.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun