Belum diketahui siapakah Dody Fajar ini karena masih diburu polisi untuk dituntut tanggung jawabnya. Motifnya juga belum terungkap, apakah ia bermaksud memperkuat opini bahwa korban KPPS yang meninggal adalah suatu ketidakwajaran seperti yang diungkap dokter syaraf, Ani Hasibuan, kemarin lusa.
Selain kedua orang dalam dua kasus di atas, perlu dilacak juga siapa-siapa saja yang terkait dengan  ujaran kebencian dan hoaks itu; pengunggah pertama, dan penyebar lainnya.
Polanya dari dulu begitu-begitu terus; sejak isu logo PKI, pemerintah melegalkan zina, pelajaran agama akan dihapus dan lain sebagainya. Masalahnya, bukankah sekarang pemilu sudah usai dan tambahan lagi tidakkah ada rasa hormat mereka kepada umat Islam lain yang sedang menunaikan ibadah puasa?
Meskipun sekarang sedang berada di bulan suci Ramadan, tampaknya kemuliaan dan keagungan bulan yang diberkahi Allah ini tidak mampu menembus hati orang yang diliputi kebencian. Mereka yang hanya merasa kelompoknya pasti benar, pasti menang. Mereka lupa bahwa kemenangan dan kekalahan ada dalam kuasa takdir-Nya.
Atau, inikah bentuk jihad konstitusional yang dikatakan dahulu itu?***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H