Pihak berwajib bagaimanapun harus menelusuri kejanggalan penyesatan informasi publik lewat stasiun TV di atas, apakah dilakukan secara manual oleh tangan-tangan jahil yang terkait dalam alur produksi siaran ataukah ada penyusup yang secara digital melakukan peretasan.
Selain penting untuk menegakkan kredibilitas lembaga penyelenggara pemilihan, kasus ini juga berperan sebagai ajang pengenalan tentang format perang masa depan. Kita bisa capek bertengkar sendiri tanpa tahu siapa sebenarnya yang sedang menarik keuntungan.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H