Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Misi Gagal Sandiaga, Mayoritas Pemilih Perempuan Setia Dukung Jokowi

14 April 2019   04:14 Diperbarui: 14 April 2019   16:16 2992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi dan istri, Iriana (winnetnews.com).

"Ibu Nurjannah bilang, sepi pelanggan ke tokonya" ujar Sandiaga ketika menyoroti masalah ekonomi dalam debat capres-cawapres putaran terakhir. Sebelum Ibu Nurjannah, Sandi juga pernah menyebut Bu Lis dan beberapa nama lain di dalam orasi politiknya sebagai cawapres yang bergaya storytelling.

Membawa misi merebut suara milenial dan pemilih perempuan Sandi tidak perlu banyak penyesuaian. Sebagai pengusaha muda sukses dan berpenampilan menarik, profilnya cocok dengan misi yang dipikulnya. Tidak heran jika dalam blusukan ala Jokowi yang dilakukannya, Sandi sering jadi sasaran selfie kaum perempuan.

Strategi Sandi untuk pemilih milenial adalah dengan Program YES, Young Entrepreneur Summit,  yang digelar melalui tour dari  kampus ke kampus. Program  tersebut dikemas dalam balutan acara bertema motivasi kewirausahaan, bekerja sama dengan KAHMIPreneur  yang dimotori Kamrussamad, kader Gerindra.

Sedangkan jurus untuk menggaet emak-emak dan mamah muda, suami Nur Asia ini konsisten mengangkat masalah  kesulitan ekonomi sebagai jualannya. Serangan dibuka di awal kampanye dengan mengangkat  isu tempe setipis kartu ATM yang fenomenal itu. Isu ini cukup nge-hits  sehingga Jokowi pun tergelitik untuk merespon dengan memborong tempe setebal batu bata.

Dalam memilih teritori serangan darat, Sandi juga tidak tanggung-tanggung sebagaimana  guyuran ratusan milyar dana kampanye yang dikeluarkannya. Cawapres 02 all out menusuk tepat di jantung pertahanan lawan, kandang banteng di Jawa Tengah!

Dengan segenap daya  yang telah dikerahkan pengusaha keturunan Gorontalo ini, berapakah sumbangan elektabilitas di segmen pemilih milenial dan perempuan untuk kubu 02?

Survei  Roy Morgan  yang diumumkan Maret 2019 menyebutkan, Prabowo-Sandi ternyata memperoleh  suara 38,5% saja, kalah jauh  dengan Jokowi-Ma'ruf yang mendapat 61,5%. Hasil sigi ini diamini  Lembaga Survei Indonesia  yang menunjukkan stabilnya komposisi pemilih di segmen pemilih muda menjelang hari H pemilihan. LSI memprediksi, keunggulan Jokowi-Ma'ruf di kalangan milenial berada di kisaran 54,9-64,8%; sedangkan Prabowo-Sandi 35,2-45,1%.

Di kalangan pemilih perempuan Jokowi-Ma'ruf juga mendominasi.

Menurut LSI, 'ibu bangsa' pemilih Jokowi-Ma'ruf jumlahnya sekitar 59,9-69,8%; menang banyak dibanding 'emak-emak'  pro Prabowo-Sandiaga yang jumlahnya hanya 30,2-40,1% saja. Prestasi Jokowi dalam merayu kaum hawa ini tercatat mengalami  peningkatan dibanding Pilpres 2014  yang cuma 48,10%. Masih menurut lembaga yang sama, kala itu Prabowo-Hatta hanya menuai dukungan 33,8% suara.

Keunggulan Jokowi di mata pemilih perempuan

Dari segi usia, penampilan, kekayaan, dan kemampuan bahasa Inggris, Sandiaga mungkin lebih superior jika head to head  dengan Jokowi. Tetapi dalam urusan politik khususnya pilpres, mantan Walikota Solo  ini ternyata memiliki kualitas-kualitas yang sulit ditandingi sang penantang.

Keunggulan Jokowi meraup perolehan suara wanita setidaknya dapat kita bagi menjadi dua kategori utama. Pertama, keuntungan elektabilitas sebagai petahana lewat keputusan-keputusan politik yang dibuatnya. Buahnya adalah sambutan-sambutan hangat ketika Jokowi turun ke daerah-daerah, yang kemudian berlanjut menjadi dukungan politik. Kedua, keunggulan bawaan yang dimiliki secara alamiah sebagai pribadi yang menyenangkan.

Sebagai presiden terpilih periode 2014-2019, kita masih ingat dengan gebrakan Jokowi ketika mengangkat 9 srikandi Nusantara sebagai panitia seleksi calon pimpinan KPK (pansel KPK). Lembaga yang secara politik memiliki gengsi dan sensitivitas di atas rata-rata lembaga lain pada umumnya.

Bertolak belakang dengan prediksi pengamat yang condong pada sosok-sosok tertentu yang semuanya laki-laki, Jokowi malah secara demonstratif menunjukkan kuasa prerogatifnya: semua anggota pansel pimpinan KPK berjenis kelamin perempuan!

Anggota pansel  KPK yang ditunjuk Jokowi yaitu:

  • Destry Damayanti, dosen dan peneliti FE UI.
  • Eni Nurbaningsih, dosen FH UGM.
  • Dr. Yenti Garnasih, dosen FH Univ. Trisakti.
  • Supra Wimbarti, MSc., PHD., dosen psikologi UGM.
  • Natalia Subagyo, MSc., Dewan Transparansi Indonesia.
  • Dani Sadiawati, SH., LLM., Direktur Analisa Bappenas.
  • Meutia Ganie Rochman, dosen FISIP UI.
  • Prof. Dr. Harkristuti Harkrisnowo, dosen FH UI.
  • Betti Alisjahbana, GM IBM Indonesia.

Gebrakan lainnya adalah ketika Jokowi bersama Jusuf Kalla merumuskan susunan kabinet yang akan membantunya di dalam pemerintahan. Tercatat ada 9 menteri perempuan  dengan catatan istimewa: tidak seorang pun dari mereka terkena gelombang reshuffle yang terjadi berkali-kali. Jumlah menteri perempuan di kabinet Jokowi-JK tercatat salah satu yang terbanyak di dunia. Mengalahkan  negara-negara Eropa dan Amerika Utara yang gagah mengaku sebagai pelopor emansipasi wanita.

Bentuk apresiasi masyarakat Jepang atas prestasi Susi Pudjiastuti mengelola kelestarian laut Indonesia (kompas.com).
Bentuk apresiasi masyarakat Jepang atas prestasi Susi Pudjiastuti mengelola kelestarian laut Indonesia (kompas.com).
Beberapa menteri perempuan Jokowi kemudian menyedot perhatian publik. Di antaranya, Susi Pudjiastuti yang berpendidikan tidak lulus SMA (waktu diangkat menteri); kemudian Yohana Susana Yembise yang menjadi menteri perempuan pertama asal Papua; dan Sri Mulyani Indrawati yang berhasil diyakinkan untuk meninggalkan jabatan prestisiusnya di Bank Dunia.

Menteri-menteri perempuan Jokowi selengkapnya adalah sebagai berikut:

  • Sri Mulyani, Menteri Keuangan.
  • Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan.
  • Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri.
  • Rini Soemarno, Menteri BUMN.
  • Nila F Moeloek, Menteri Kesehatan.
  • Yohana Yembise, Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak.
  • Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup.
  • Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial.
  • Puan Maharani, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Walaupun penunjukkan Susi Pudjiastuti sempat menjadi kontroversi karena banyak akademisi yang ragu dengan kapabilitasnya, tetapi Jokowi tetap koppig, keras kepala. Terbukti selama pemilik Susi Air ini menjadi komandan KKP, ratusan kapal pencuri ikan disikat habis tanpa ampun dan ribuan lainnya dihalau keluar wilayah NKRI.  Hingga hari ini, populasi ikan  di laut-laut Indonesia meningkat pesat ketika jumlahnya di perairan global justru sedang mengalami penurunan.

Menteri asal Pangandaran yang pernah dicaci gara-gara tato dan rokok ini  juga tercatat berkali-kali menjadi pembicara masalah perikanan di forum-forum bergengsi tingkat dunia. Salah satu prestasi yang membanggakan adalah ketika ia mengisi  kuliah umum di Harvard University. Bersama Sri Mulyani, Susi menjadi menteri yang cukup menonjol pencapaiannya .

Bergabungnya Sri Mulyani dalam pemerintahan memberi berkah tersendiri yang di kemudian hari terbukti menyelamatkan Jokowi dari gempuran tim ekonomi Prabowo-Sandi. Bersama sejawatnya, menteri-menteri bidang perekonomian, dosen FEUI ini berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi rata-rata 5% setiap tahun walaupun kondisi global sedang winter-winter-nya. Keberhasilannya menjadi pawang rupiah berbuah anugerah  sederet penghargaan tingkat dunia.

"Ndhasmu!" kutuk Prabowo mengomentari 5% pertumbuhan ekonomi nasional capaian Sri dan kawan kawan. Sementara kemudian Jokowi santai menjawab: "Syukurilah karunia Tuhan!"

"Ibu Pertiwi diperkosa!" umpat Prabowo menyesali kekayaan bumi Indonesia yang menurutnya dijarah asing. Dijawab kalem oleh Jokowi: "Ibu Pertiwi sedang berprestasi!"

Jual beli serangan capres di atas bukan pakar ekonomi yang jadi juri terbaiknya, tetapi emak-emak penguasa dapur di seluruh penjuru Nusantara.

Adrian Sopa dari LSI mengatakan bahwa survei LSI yang mencatat kecenderungan pemilih perempuan mendukung petahana adalah  indikator   prestasi ekonomi. Tingkat kepuasan atas kinerja ekonomi nasional termasuk pengendalian inflasi dan berkurangnya pengangguran, berkorelasi positif dengan sumbangan suara perempuan   kepada paslon  01. Tanpa itu semua, gejolak stabilitas periuk nasi akan meremukkan elektabilitas inkumben ke tingkat yang serendah-rendahnya. Nyatanya malah terjadi kenaikan dibanding survei Pilpres 2014.

Keluarga Jokowi, family goal

Selain kesantunan relatif dalam berpolitik, keluarga adalah penopang karier Jokowi yang perannya signifikan.

Keharmonisan dan kesederhanaan (juga relatif) yang ditunjukkan Jokowi di depan publik secara  langsung atau tidak langsung, disadari atau tidak; menjadi acuan bagi perempuan Indonesia pada umumnya. Tidak terlalu kaya, tidak miskin, muslim yang saleh, anak yang berbakti, suami yang setia, bapak yang peduli, hingga kakek yang penyayang; adalah label-label  sosial mainstream  yang melekat pada Jokowi, menjadi panutan kaum   perempuan dan masyarakat kita.

Sederet titel sosial tersebut diperkuat komitmen Jokowi untuk menarik batas tegas antara urusan negara dengan urusan keluarga.

Tidak seorang pun anggota keluarganya diperkenankan memanfaatkan fasilitas atau jabatan yang diembannya secara tidak proporsional. Satu kali pernah heboh, keluarga Jokowi ikut pesawat rombongan presiden  dalam lawatan ke luar negeri. Peristiwa itu segera diklarifikasi dan sejak saat itu belum pernah terdengar lagi berita serupa.  Segala sesuatu yang akan menjerumuskannya ke dalam satu dari tiga kubangan yang tercela sejak era reformasi: kolusi, korupsi, dan nepotisme, dihindari Jokowi secara ketat.

Demikianlah beberapa faktor yang menjadi amatan dan penilaian 96.557.044 pemilih perempuan dalam Pilpres 2019. Faktor-faktor tersebut sudah pasti berkait kelindan dengan sekian kausa lain, menyelamatkan elektabilitas Jokowi dari rongrongan Sandiaga dan tim pakar ekonominya.

Bagaimana kelanjutannya? Kita tunggu sama-sama.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun