Efek kekecewaan rakyat Jawa kemudian tercermin dalam isu-isu politik yang massif dalam Pilpres 2019. Ekonomi susah, harga-harga melonjak, lapangan pekerjaan sempit, adalah ekspresi kekecewaan yang mempengaruhi elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Jawa. Bersyukur pasangan ini masih dapat mempertahankan keunggulan elektabilitas petahana dan bahkan meningkat sedikit dari pesta demokrasi 2014 lalu.
Walaupun demikian, apabila dilihat secara nasional, peluang Jokowi-Ma'ruf untuk mempertebal kemenangan masih ada yang bersumber dari pemilih luar Jawa. Selain itu dengan strategi cerdas  dan kerja militan pendukung di sisa waktu kampanye, maka raihan suara dari populasi pemilih galau dapat menjadi sumbangan yang signifikan. Jumlahnya ada kurang lebih 8% pemilih atau sekitar 8,8 juta suara, setara dengan 4,45%  suara tingkat nasional.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H