Jika di pilpres saat ini kita berbicara Jokowi, Prabowo, SBY, JK, atau Megawati maka di Pilpres 2024 yang akan muncul lebih intens adalah tokoh-tokoh generasi kedua di partainya masing-masing; Puan Maharani, AHY, Erwin Aksa, dan tentu Sandiaga yang non-partai. Mereka juga tidak boleh tenggelam di antara kehadiran politisi-politisi baru seperti Tsamara Amany, Faldo Maldini, Grace Natalie dan yang lainnya. Pemberitaan media yang bernilai positif adalah investasi bagus dalam karier politik.
Bagi Golkar, Erwin Aksa boleh jadi membawa misi khusus 'menjajagi' Sandiaga  agar kelak bergabung dengan partai beringin atau bisa juga kepindahannya ke BPN adalah karena semata-mata adanya dinamika internal. Apapun itu yang jelas politik dua kaki Golkar kembali terjadi untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan sehingga Golkar (ikut) keluar sebagai pemenang, siapapun presiden yang terpilih nanti.
Bagi PDIP, peristiwa kunjungan Puan menengok Ani Yudhoyono selain berpengaruh baik bagi elektabilitas Jokowi-Ma'ruf juga bisa bermakna kecenderungan rekonsiliasi antara PDIP dengan Demokrat. Relasi kedua partai di masa depan yang diwakili Puan dan AHY tidak boleh terganggu oleh hubungan kurang harmonis antara Megawati dengan SBY saat ini.
Demikianlah politik, terlihat menarik jika kepentingan dipelihara dengan cara-cara yang elegan, bukan dengan praktek menghalalkan segala cara.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H