Serangan udara yang menyasar pekerja seni pro Jokowi-Maruf  berlangsung dua hari ini. Setelah #SlankMakanDuitRakyat trending di linimasa twitter pada Sabtu 16/3/2019, hari ini #FitnahNagaBonar menjadi salah satu topik yang dibicarakan.
Tagar yang pertama berkaitan dengan agenda Slank mengisi acara  Apel Kebangsaan Kita Merah Putih yang digelar hari Minggu ini di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semarang.
Acara ini dihadiri Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, KH. Maimun Zubair, Habib Luthfi, Prof Mahfud MD, Uskup Rubiatmoko (Keuskupan Semarang), Pendeta Eka Laksa (PGI), Nyoman Suraharta (PHDI), Go Boen Tjien (Matakin) dan Pujianto (Walubi).
Artis pengisi acara selain Slank yaitu: Letto, Armada, Virza, Nella Kharisma, MC Vincent-Desta, Cak Lontong, Nella Kharisma, Virzha, dan  Armada.
Apel Kebangsaan dikritik sebagian warga karena anggarannya cukup besar, Rp 18 milyar. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan bahwa anggaran tersebut sesuai prosedur dan transparan. Ia juga menjamin bahwa acara tersebut bukan  kampanye dan terbuka untuk umum, apapun pilihan politiknya.
Bimbim, personel Slank menanggapi santai cuitan sindiran tersebut bahwa soal anggaran adalah urusan panitia. Musisi yang disebut sebagai seniman 'pelat merah' oleh Ahmad Dhani  ini juga percaya pada kedewasaan berpolitik netizen selama tidak menyebarkan hoaks atau kebencian. Jika menyangkut pesan atau komentar kasar dan fitnah sarannya sederhana, cukup delete atau blok saja akun yang bersangkutan.
Adapun tentang #FitnahNagaBonar, tagar ini menyasar  Deddy Mizwar, Demiz, yang mencuit "Prabowo Pakai Mobil Eks Donatur ISIS Saat Kampanye di Cianjur" dengan menyertakan tautan berita dari cnnindonesia.com.
Demiz di akun twitternya tidak memberikan respon apapun terhadap #FitnahNagaBonar.
Pola serangan siber terhadap kubu Jokowi merupakan andalan oposan untuk membentuk opini di masyarakat. Soliditas pasukan siber 02 diakui lebih militan daripada pasukan 01. Konon militansi mereka hanya bisa diimbangi oleh relawan siber pro Ahok.
Tagar utama sebagai ujung tombak serangan adalah #2019GantiPresiden, sementara tagar lain menjadi narasi pendukung.
Namun demikian,  analisa drone emprit menyatakan bahwa pembicaraan kubu oposisi cenderung mengelompok pada satu klaster utama. Artinya hanya diperbincangkan pada kelompok tertentu saja. Sementara pembicaraan tentang Jokowi sebagai petahana lebih tersebar.