Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Tagar 2019 Pilpres Ceria, Melacak Jejak "Setan" di Panggung Politik Indonesia

17 September 2018   04:31 Diperbarui: 1 Oktober 2018   12:20 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (wiktionari.org).

Amien Rais (viva.co.id).
Amien Rais (viva.co.id).
Minggu lalu 9 September 2018, mungkin sebagai pemanasan menjelang masa kampanye Pemilu 2019, politisi senior PAN ini memakai istilah "dajjal", setan yang akan muncul menjelang kiamat. Dajal yang dimaksudnya   adalah  kekuatan-kekuatan berbahaya yang sedang mengancam Indonesia di bidang ekonomi, politik, militer, dan intelijen.

Amien Rais, 9 September 2018:

"Yang kita hadapi, bukan rezim yang sekarang berkuasa ini. Kalau ini relatif mudah tapi belakang ini ada dajjal ekonomi, dajjal politik, dajjal militer, dajjal intelijen". 

Sebelumnya pada tanggal 4 Juli 2018  Amien Rais dalam acara silaturahmi halal bi halal Iedul Fitri 1439 H juga mengatakan hal yang kurang lebih sama. Apakah pantas atau tidak  Amien mengatakan itu dalam acara silaturahmi terpulang kepada penilaian masing-masing.

Dajjal atau dajal, satu kata yang sangat bertenaga dan juga cukup populer di kalangan umat Islam. Kata ini lebih spesifik dibanding kata "setan" atau "iblis" sekalipun. 

Bandingkan juga jika Amien mengganti kata dajal dengan sebutan lain, misalnya "musuh", "perusak", atau "oknum"; terasa ada penurunan tensi. Terlalu biasa, lemah, dan tidak menggerakkan.

Sebelum kata dajal naik daun, Amien Rais juga pernah menggunakan istilah "partai Allah" untuk mengidentifikasi kelompoknya sendiri --PAN, Gerindra, dan PKS-- sebagai lawan dari "partai setan" tanpa merujuk pihak mana pun.

Walaupun tidak disebut eksplisit, kesimpulan dalam benak publik dengan sendirinya sudah terarah, kepada siapa istilah partai setan dimaksudkan.

Tentu saja kubu lawan politik Amien dan bahkan pihak netral pun bereaksi keras. Dikotomi partai Allah vs. partai setan dianggap sudah overdosis dan menyesatkan sehingga bisa menimbulkan perpecahan di masyarakat.

Selain kata dajal dan setan yang kontroversial, pemilihan kata dikotomis yang tidak relevan pernah terjadi dalam bentuk lain.

Dalam Pilgub DKI, Amien Rais dan Anies Baswedan waktu itu, juga tercatat pernah menggunakan frasa  "Perang Badar" sehari sebelum pemungutan suara, 18 April 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun