Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menunggu Ahok Memutus Rantai Korupsi dari Dalam Pemerintahan

7 September 2018   18:48 Diperbarui: 7 September 2018   18:55 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar Ahok --Basuki Tjahaja Purnama-- dari Mako Brimob yang akan menikahi mantan ajudan mantan istrinya, mengingatkan saya pada Kyai Ma'ruf Amin.

Ma'ruf Amin sekarang telah resmi menjadi cawapres Jokowi, tinggal menunggu penetapan KPU.

Sebelum jadi cawapres, Ma'ruf Amin adalah Ketua MUI yang mengeluarkan fatwa sehingga Ahok ujung-ujungnya diadili dan dipenjara gara-gara pasal penistaan agama.

Hal yang mengingatkan saya pada Kyai sepuh yang juga akan mundur dari PBNU adalah sosok istrinya. Ma'ruf Amin menikahi Wury Estu Handayaniyang usianya lebih muda 31 tahun setelah istrinya yang pertama, Siti Churiyah, meninggal dunia tahun 2013.

Calon istri Ahok, seorang polisi wanita,  yang akan dinikahi Januari 2019  juga berusia lebih muda 31 tahun dari BTP. Suatu kebetulan yang agak istimewa.

Ahok yang saya kenal adalah sosok yang garang memutus mata rantai dugaan perselingkuhan Pemprov DKI dengan DPRD dalam menggarong APBD bernilai triliunan rupiah.

Mata anggaran  Rancangan APBD yang ribuan item disisir Ahok dan stafnya agar tak satu rupiah pun duit negara dimakan mafia anggaran. Mereka rela kerja lembur berhari-hari agar uang rakyat aman dari pencoleng berdasi.

Selain membasmi mafia anggaran dan penjahat kerah putih dalam pemerintahan, Ahok --bersama Jokowi sebelumnya-- juga memangkas bisnis ilegal mafia jalanan.

Duit parkir dan berbagai jenis pajak yang bocor berhasil dikembalikan mengisi kas negara.  Sementara preman dan pengganggu ketertiban umum dipersempit ruang geraknya agar warga DKI nyaman mencari nafkah.

Di bidang kebersihan lingkungan pemprov pun tidak menganggap remeh, setiap saat pemantauan  dilakukan dengan sungguh-sungguh. Hal ini penting karena semua orang tahu, Jakarta rawan banjir.

Ribuan PPSU (Petugas Pemelihara Sarana Umum) diangkat dan digaji untuk menjaga DKI tetap asri sehingga tidak ada kali yang mampet seperti Kali Item di Sentiong. Setiap hari backhoe disebar di seantero badan sungai yang rawan pendangkalan untuk mengangkat lumpurnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun